WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Twitter memblokir akun pribadi anggota DPR Amerika Serikat (AS), Marjorie Taylor Greene, secara permanen.
Pemblokiran akun pribadi Greene disebabkan karena dia melanggar kebijakan misinformasi Covid-19 dari Twitter.
Melansir AFP, Minggu (2/1/2022), politikus dari Partai Republik itu merupakan pendukung kuat dari mantan Presiden AS Donald Trump.
Baca juga: Saat Elon Musk Menggoda CEO Twitter Baru lewat Meme...
Dia juga terkenal karena sering membuat klaim anti-vaksin yang aneh dan pernyataan palsu lainnya tentang pandemi virus corona.
Twitter mengatakan telah memblokir akun pribadi Greene, @mtgreenee. Namun, dia masih memiliki akses ke akun Twitter resmi dengan embel-embel anggota DPR AS, yaitu @RepMTG.
#BREAK Twitter has permanently suspended Marjorie Taylor Greene's account @mtgreenee for repeatedly sharing Covid-19 misinformation, the company said in a statement this morning.
Greene still has access to @RepMTG. pic.twitter.com/f80BN7h0Jm
— Donie O'Sullivan (@donie) January 2, 2022
Greene sendiri kerap menggunakan akun twitter pribadinya.
“Kami secara permanen menangguhkan akun (@mtgreenee) karena pelanggaran berulang terhadap kebijakan misinformasi Covid-19 kami,” kata Twitter dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke AFP.
Baca juga: Bekas Anak Buah Jack Dorsey di Twitter Bagikan Utas, Tunjukkan Dorsey Manusia Biasa
Kendati demikian, Twitter tidak merinci apa yang dikatakan atau dituliskan Greene hingga dia menerima hukuman itu.
Setelah pemblokiran akun pribadinya, Greene mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa Twitter adalah musuh bagi rakyat Amerika.
“Tidak apa-apa, saya akan menunjukkan kepada rakyat Amerika bahwa kita tidak membutuhkan mereka dan inilah saatnya untuk mengalahkan musuh kita,” ujar Greene.
Sebelumnya, Twitter juga telah memberi sanksi kepada Greene sebelum menangguhkan akunnya secara permanen.
Baca juga: Ulang Tahun 19 November, Ini Kisah CEO Twitter Jack Dorsey
Pada Agustus, akun pribadi Greene ditangguhkan selama sepekan setelah dia mengetwit bahwa FDA tak boleh menyetujui vaksin Covid-19 karena dianggap gagal memperlambat penyebaran virus corona.
Pada Sabtu (1/1/2022), dia mengetwit dengan salah bahwa dulu, kematian akibat vaksin dianggap serius di AS.
Namun kini, dia juga mengeklaim dengan salah bahwa jumlah kematian akibat vaksin Covid-19 sangat tinggi tetapi diabaikan.
Pada awal 2021, Twitter melarang Trump di platformnya setelah pendukungnya menyerbu Gedung Capitol.
Kala itu, Trump selalu mengeklaim bahwa telah dicurangi dan kemenangannya dalam pemilu telah dirampok.
Baca juga: Lama Diblokir, Trump Minta Hakim Desak Twitter Pulihkan Akunnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.