KOMPAS.com - Ini adalah kasus spionase terbesar dalam sejarah AS: The Duquesne Spy Ring.
33 anggota jaringan spionase Jerman yang dipimpin oleh Frederick Joubert Duquesne dihukum pada 2 Januari 1942.
Dilansir History, penyelidikan panjang FBI berhasil mengungkap hal ini.
Baca juga: Sejarah Ninja, Benarkah Jadi Mata-mata dan Penyabotase di Era Feodal Jepang?
Dari mereka yang didakwa, 19 mengaku bersalah. 14 orang sisanya dibawa ke pengadilan juri di Pengadilan Distrik Federal, Brooklyn, New York, pada 3 September 1941.
Semuanya lantas dinyatakan bersalah pada tanggal 13 Desember 1941.
Lalu pada tanggal 2 Januari 1942, para anggota kelompok tersebut dijatuhi hukuman total lebih dari 300 tahun penjara.
Baca juga: Selepas Kecewa soal Daging Babi, Pelatih Vietnam Ungkap Kekhawatiran Mata-mata
Agen-agen Duquesne Ring ditempatkan pada pekerjaan-pekerjaan penting di AS.
Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan saat perang dan melakukan tindakan sabotase.
Ada yang membuka restoran dan menggunakan posisinya untuk mendapatkan informasi dari pelanggannya.
Ada yang bekerja di sebuah maskapai penerbangan dan melaporkan kapal-kapal Sekutu yang melintasi Samudra Atlantik.
Ada pula yang bekerja sebagai pengantar pesan sebagai kedok untuk membawa pesan rahasia.
Baca juga: Peringatan Kepala Mata-mata Inggris: China dan Rusia Berlomba Kuasai Teknologi Kecerdasan Buatan
William G Sebold, menjadi agen ganda dan membantu FBI mengumpulkan bukti. Selama hampir dua tahun, FBI menjalankan stasiun radio gelombang pendek di New York untuk jaringan tersebut.
Mereka mempelajari informasi apa yang dikirim Jerman untuk mata-matanya di AS.
Mereka juga mengontrol apa yang dikirim ke Jerman.
Keberhasilan Sebold sebagai agen kontra spionase terbukti gemilang. Berujung pada penuntutan agen Jerman.
Seorang kepala mata-mata Jerman kemudian berkomentar bahwa penangkapan mereka memberikan "pukulan maut" bagi upaya spionase di AS.
Baca juga: Australia Waswas Soal Kehadiran Kapal Mata-mata China di Sekitar Perairannya
Direktur FBI saat itu J Edgar Hoover menyebut terkuaknya jaringan Duquesne sebagai penangkapan mata-mata terbesar dalam sejarah AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.