WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat tinggi penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci mengatakan pda Selasa (23/11/2021) bahwa warga Amerika yang telah divaksin Covid-19 lengkap harus menerima suntikan booster.
Fauci dan pakar penyakit lainnya berharap Covid-19 akan bertransisi pada musim semi ini dari pandemi menjadi endemik di Amerika Serikat.
Artinya, Covid-19 bisa saja terus beredar sebagai wabah, tetapi dalam tingkat yang lebih rendah atau tidak terlalu mengganggu, seperti yang dilansir dari Reuters pada Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Singapura Akan Suntikkan Booster Vaksin Covid-19 ke Orang Tua dan Imunitas Lemah
Namun beberapa pakar telah mengungkapkan kekhawatiran baru atas peningkatan infeksi Covid-19 di AS dalam beberapa pekan terakhir.
Ada tren yang kemungkinan akan meningkat karena lebih banyak orang Amerika bepergian dan berkumpul, seperti untuk acara Thanksgiving pekan ini dan hari liburan mendatang lainnya.
"Kami ingin meningkatkan sebanyak mungkin orang yang awalnya divaksinasi dengan rejimen pertama," kata Fauci dalam sebuah wawancara untuk konferensi Reuters Next yang akan datang.
Ditanya jumlah orang Amerika yang telah divaksin, Fauci menyebutkan bahwa itu "mayoritas luar biasa".
Orang Amerika yang telah divaksinasi penuh, sekarang harus menerima suntikan booster Covid-19, lanjutnya.
Baca juga: Polemik Booster Vaksin Covid-19 AS Berlanjut, Perdebatan Makin Intens
Berdasarkan data, ia menerangkan suntikan booster vaksin Covid-19 itu memberikan perlindungan "substansial" di luar apa yang terlihat dari inokulasi asli.
Sampai saat ini, sekitar 33 juta orang Amerika telah menerima dosis booster vaksin Covid-19.
Pemerintah AS baru-baru ini memperluas kelayakan untuk suntikan tambahan untuk semua orang dewasa.
Studi dari Israel dan negara-negara lain telah menunjukkan bahwa perlindungan vaksin Covid-19 berkurang dari waktu ke waktu.
Sementara data pertama menunjukkan bahwa sebagian besar masalah penurunan perlindungan vaksin Covid-19 terjadi pada orang tua, ada bukti baru bahwa itu terjadi di semua kelompok umur, kata Fauci.
Baca juga: Moderna Gabung Vaksin Booster Covid-19 dengan Influenza, untuk Apa?
"Itulah alasan mengapa kami sangat ingin mendapatkan sebanyak mungkin orang yang awalnya divaksinasi untuk mendapatkan booster...karena mereka benar-benar bekerja," katanya.
Seiring berkembangnya pengalaman dengan vaksin Covid-19, dapat dibayangkan bahwa definisi "rejimen lengkap dan lengkap" di AS akan terdiri dari 3 dosis vaksin mRNA dari Pfizer/BioNTech dan Moderna (MRNA.O) dan 2 dosis vaksin Johnson & Johnson (JNJ.N), katanya, mirip dengan yang dilakukan beberapa negara lain.
"Saat ini, secara resmi, vaksinasi lengkap sama dengan 2 suntikan mRNA dan 1 suntikan (booster) J&J, tetapi tanpa keraguan itu bisa berubah," katanya.
Ia mengatakan terkiat hal itu sedang didiskusikan.
Mengenai peluncuran vaksin Covid-19 untuk anak-anak usia 5-11 tahun, yang dimulai dengan vaksin Pfizer/BioNTech awal November ini, Fauci mengatakan tidak ada tanda-tanda masalah keamanan baru.
"Tidak ada sinyal (masalah) sama sekali," kata Fauci.
Baca juga: AS Diharap Beri Rekomendasi Pemberian Booster Vaksin Covid-19
Jeff Zients, koordinator virus corona Gedung Putih, menyebutkan pada Senin (22/11/2021), setidaknya 10 persen dari 28 juta anak yang memenuhi syarat telah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19.
Fauci mengatakan masyarakat perlu menyadari bahwa tidak ada vaksin Covid-19 yang sepenuhnya tanpa efek samping.
Namun ketika mempertimbangkan risiko Covid-19, vaksin Covid-19 "manfaatnya sangat besar, jauh melebihi risikony".
Ditanya apakah dia mungkin mempertimbangkan untuk pensiun dalam waktu dekat, ahli imunologi yang mengepalai Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, mengatakan, "Saya bahkan tidak memikirkannya sekarang."
Fauci mengatakan dia masih ingin melihat akhir Covid-19 sebagai pandemi, dan dia juga ingin melihat kemajuan dalam mengakhiri pandemi HIV/AIDS, yang telah dia curahkan di sebagian besar karirnya.
"Ada banyak urusan yang belum selesai sekarang, jadi aku bahkan tidak berpikir untuk pensiun," pungkas pria 80 tahun tersebut.
Baca juga: Kontroversi Suntikan Booster Covid-19 untuk Negara Maju
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.