Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moderna Gabung Vaksin Booster Covid-19 dengan Influenza, untuk Apa?

Kompas.com - 10/09/2021, 06:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Moderna tengah mengembangkan vaksin tunggal yang menggabungkan dosis booster melawan Covid-19 dengan vaksin flu eksperimentalnya.

Perusahaan itu menambahkan, vaksin yang sedang dikerjakan tersebut dimaksudkan untuk melawan virus pernapasan (RSV) dan penyakit pernapasan lainnya sebagai dosis tahunan.

Pernyataan tersebut disampaikan perusahaan farmasi dan bioteknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut pada Kamis (9/9/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Moderna: Vaksin Covid-19 yang Tercemar di Jepang Mengandung Partikel Baja

Dalam presentasinya kepada investor, Chief Executive Officer (CEO) Moderna Stephane Bancel menyampaikan bahwa ini adalah peluang yang besar.

"Kami percaya ini adalah peluang yang sangat besar yang ada di depan kami, jika kami dapat membawa ke pasar tahunan pan-respiratory yang berefikasi tinggi," kata Bancel.

"Kami percaya Moderna bisa menjadi yang pertama memasarkan peluang baru yang penting ini," sambung Bancel.

Saat ini, perusahaan sedang melakukan uji klinis untuk vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua.

Baca juga: Jepang Temukan Partikel Hitam di Dalam Botol Vaksin Covid-19 Moderna

Reuters melaporkan, sejumlah analis dan investor layanan kesehatan memperkirakan bahwa Moderna dan Pfizer-BioNTech bakal meraup miliaran dollar AS dari suntikan booster Covid-19.

Pada Kamis, saham Moderna naik 6,2 persen.

Moderna juga sudah memiliki beberapa bakal vaksin influenza yang sedang dalam tahap pengembangan.

Analis dari Oppenheimer & Co, Hartaj Singh, mengatakan bahwa kabar mengenai uji klinis vaksin kombinasi tersebut merupakan kejutan positif bagi investor.

Baca juga: Jepang Setop Pakai 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna karena Terkontaminasi

“Pertanyaannya adalah setelah pandemi berakhir, berapa total penjualan vaksin dan seberapa besar Moderna bisa memperluas pasar itu,” kata Singh.

Moderna juga memberikan update pada uji coba tahap menengah yang sedang berlangsung yang menguji vaksin Covid-19 buatannya pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun.

Uji coba tersebut meneliti 50 mikrogram dosis vaksin buatannya terhadap 4.000 anak.

Vaksin Covid-19 buatan Moderna diberikan otorisasi penggunaan darurat terhadap orang berusia di atas 18 tahun di AS. Dosis yang diberikan adalah dua dosis 100 mikrogram.

Awal tahun ini, AS memberikan izin penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech untuk remaja berusia 12 hingga 15 tahun.

Baca juga: AS Sumbang Hampir 900.000 Dosis Moderna ke Kenya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com