DAKAR, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan proyek infrastruktur yang dibangun AS di Senegal pada Sabtu (20/11/2021).
Pengumuman tersebut disampaikannya pada hari terakhir turnya di wilayah Afrika Barat, saat China dan AS bersaing untuk mendapatkan pengaruh di benua itu.
Di ibu kota Senegal, Dakar, Blinken menyaksikan penandatanganan kontrak senilai lebih dari 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun).
Dia juga menjanjikan bantuan AS dalam meningkatkan produksi vaksin di Afrika sebagaimana dilansir DW.
Baca juga: Pesawat China dan Rusia Muncul di Zona Pertahanan, Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur
Selain mengumumkan proyek infrastruktur, Blinken juga memperingatkan agar Grup Wagner tidak ikut campur di Mali.
Grup Wagner adalah perusahaan keamanan dari Rusia yang menyediakan tentara bayaran yang diyakini dekat dengan Kremlin.
Saat ini, Mali masih rapuh setelah mengalami dua kudeta militer dalam kurun 18 bulan.
“Saya hanya akan menambahkan bahwa saya pikir akan sangat disayangkan jika aktor luar terlibat dalam membuat segalanya menjadi lebih sulit dan lebih rumit, dan saya terutama memikirkan kelompok seperti Grup Wagner di Mali,” kata Blinken.
“Ini pada akhirnya tentang rakyat Mali dan aspirasi mereka untuk perdamaian, aspirasi mereka untuk pembangunan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia,” sambungnya.
Baca juga: Ukraina Harus Bangun Pagar Perbatasan dengan Rusia-Belarus Sepanjang 2.500 Kilometer
Mali diguncang pemberontakan yang masih berlangsung selama beberapa dekade terakhir.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, pemerintah Mali-lah yang mengundang Grup Wagner ke negara tersebut.
Lavrov menegaskan bahwa Pemerintah Rusia sama sekali tidak terlibat dengan itu.
Sejauh ini, pimpinan Grup Wagner Yevgeny Prigozhin telah dikenai sanksi dan didakwa oleh pemerintah AS.
Baca juga: Militer Inggris Buru-buru Selamatkan Jet Tempur F-35 yang Jatuh ke Laut Sebelum Diambil Rusia
Kompetisi antara AS dan China juga menjadi tema tetap selama tur Blinken di Afrika Barat.
Awal pekan ini di Kenya, AFP melaporkan bahwa Blinken menggelar konferensi pers di sebuah hotel yang sama saat Kamar Dagang China Kenya menggunakan ruang konferensi lain.
Terbaru, dalam upacara penandatanganan proyek infrastruktut dengan Menteri Ekonomi Senegal Amadou Hott, Blinken juga menyinggung China.
Baca juga: Cerita Jurnalis BBC Memburu Hacker Rusia yang Kendarai Mobil Mewah
Blinken mengatakan, investasi AS dilakukan tanpa membebani negara dengan utang yang tidak dapat diatasinya.
Itu merupakan referensi untuk proyek Belts and Roads Initiative China, yang banyak orang lihat sebagai alat Beijing untuk menaklukkan negara-negara miskin secara ekonomi.
Di sisi lain, Senegal juga merupakan mitra kunci AS dalam perang melawan teror.
Tahun lalu, Senegal menjadi tuan rumah latihan kontraterorisme tahunan Flintlock dengan AS.
Baca juga: 5 Jet Tempur Canggih Andalan Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.