Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Afrika, Menlu AS Singgung Rusia dan China

Kompas.com - 21/11/2021, 16:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

DAKAR, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan proyek infrastruktur yang dibangun AS di Senegal pada Sabtu (20/11/2021).

Pengumuman tersebut disampaikannya pada hari terakhir turnya di wilayah Afrika Barat, saat China dan AS bersaing untuk mendapatkan pengaruh di benua itu.

Di ibu kota Senegal, Dakar, Blinken menyaksikan penandatanganan kontrak senilai lebih dari 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun).

Dia juga menjanjikan bantuan AS dalam meningkatkan produksi vaksin di Afrika sebagaimana dilansir DW.

Baca juga: Pesawat China dan Rusia Muncul di Zona Pertahanan, Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur

Singgung Rusia

Selain mengumumkan proyek infrastruktur, Blinken juga memperingatkan agar Grup Wagner tidak ikut campur di Mali.

Grup Wagner adalah perusahaan keamanan dari Rusia yang menyediakan tentara bayaran yang diyakini dekat dengan Kremlin.

Saat ini, Mali masih rapuh setelah mengalami dua kudeta militer dalam kurun 18 bulan.

“Saya hanya akan menambahkan bahwa saya pikir akan sangat disayangkan jika aktor luar terlibat dalam membuat segalanya menjadi lebih sulit dan lebih rumit, dan saya terutama memikirkan kelompok seperti Grup Wagner di Mali,” kata Blinken.

“Ini pada akhirnya tentang rakyat Mali dan aspirasi mereka untuk perdamaian, aspirasi mereka untuk pembangunan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia,” sambungnya.

Baca juga: Ukraina Harus Bangun Pagar Perbatasan dengan Rusia-Belarus Sepanjang 2.500 Kilometer

Mali diguncang pemberontakan yang masih berlangsung selama beberapa dekade terakhir.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, pemerintah Mali-lah yang mengundang Grup Wagner ke negara tersebut.

Lavrov menegaskan bahwa Pemerintah Rusia sama sekali tidak terlibat dengan itu.

Sejauh ini, pimpinan Grup Wagner Yevgeny Prigozhin telah dikenai sanksi dan didakwa oleh pemerintah AS.

Baca juga: Militer Inggris Buru-buru Selamatkan Jet Tempur F-35 yang Jatuh ke Laut Sebelum Diambil Rusia

Singgung China

Kompetisi antara AS dan China juga menjadi tema tetap selama tur Blinken di Afrika Barat.

Awal pekan ini di Kenya, AFP melaporkan bahwa Blinken menggelar konferensi pers di sebuah hotel yang sama saat Kamar Dagang China Kenya menggunakan ruang konferensi lain.

Terbaru, dalam upacara penandatanganan proyek infrastruktut dengan Menteri Ekonomi Senegal Amadou Hott, Blinken juga menyinggung China.

Baca juga: Cerita Jurnalis BBC Memburu Hacker Rusia yang Kendarai Mobil Mewah

Blinken mengatakan, investasi AS dilakukan tanpa membebani negara dengan utang yang tidak dapat diatasinya.

Itu merupakan referensi untuk proyek Belts and Roads Initiative China, yang banyak orang lihat sebagai alat Beijing untuk menaklukkan negara-negara miskin secara ekonomi.

Di sisi lain, Senegal juga merupakan mitra kunci AS dalam perang melawan teror.

Tahun lalu, Senegal menjadi tuan rumah latihan kontraterorisme tahunan Flintlock dengan AS.

Baca juga: 5 Jet Tempur Canggih Andalan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com