Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilt Carin Ersdotter, Pemerah Susu Paling Cantik dalam Sejarah

Kompas.com - 05/11/2021, 19:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

KOMPAS.com - Pemerah susu abad ke-19 Pilt Carin Ersdotter, sering disebut "the hottest milkmaid in history".

Dilansir History Daily, Ersdotter punya paras yang sangat cantik.

Karena kecantikannya, dia pernah menghentikan lalu lintas, menjadi bak supermodel tahun 1800-an, dan bahkan pernah ditangkap karena terlalu cantik.

Baca juga: Paus Fransiskus Tunjuk Raffaella Petrini sebagai Perempuan Pertama yang Jadi Sekjen Gubernur Vatikan

Pilt Carin Ersdotter lahir pada tahun 1814 di kota Diura, Swedia, di Dalarna. Seperti banyak gadis di komunitasnya, ia bekerja sebagai pemerah susu.

Dia bertubuh mungil, ramping, rambutnya gelap, tulang pipi yang tertata rapi, hidung aristokrat, bibir kemerahan, dan kulit yang sangat halus serta bersih.

Hampir semua orang di Eropa pada saat itu terjangkit cacar, yang meninggalkan bekas luka yang tidak sedap dipandang mata.

Tetapi banyak pemerah susu, termasuk Ersdotter, tidak mengalaminya karena dilawan dengan cacar sapi--cikal bakal vaksin cacar.

Wanita muda ini sering mengambil pekerjaan musiman di ibukota Swedia, Stockholm.

Pada tahun 1833, Ersdotter yang berusia 19 tahun, menjual susu sebagai pedagang kaki lima dan mendapatkan julukan Vackra Dalkullan (gadis cantik Dalarna).

Baca juga: Kisah Yasmin Perempuan yang Jadi Sopir Truk, Ungkap Trik Membawa Kendaraan Besar

Setiap datang ke kota, semakin banyak orang berkerumun di sekitar stasiunnya. Mereka berbondong-bondong ketika ada kabar tentang gadis pemerah susu yang cantik.

Gerombolan ini jadi yang menghalangi lalu lintas. Si gadis pun ditangkap karena menyebabkan kekacauan.

Untung bagi Ersdotter, hakim tak menghukumnya, karena "lebih suka mendenda seseorang karena jelek daripada terlalu menarik".

Tontonan orang banyak yang berkumpul untuk melihat Ersdotter dan penangkapannya yang sensasional membuatnya menjadi selebritas semalam di Swedia.

Menurut legenda, kecantikannya sampai ke putra mahkota negara yang melakukan perjalanan dengan menyamar ke stasiun Stockholm dan diduga melamarnya.

Tidak menyadari identitasnya, Ersdotter dikatakan menolaknya secara brutal.

Baca juga: Malala Kirim Surat ke Taliban, Desak Perempuan Boleh Sekolah Lagi

Kecantikannya juga mendatangkan petaka berikutnya, saat orang-orang Dalarna menganggapnya sebagai pekerja seks, yang mereka anggap sangat memalukan.

Warga desa tidak percaya bahwa dia bisa mendapatkan begitu banyak uang hanya dengan duduk-duduk di pesta.

Ersdotter dipaksa untuk mendapatkan surat kelakuan baik, lalu dia kembali ke pedesaan, menikah, dan menghilang dari sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com