ROMA, KOMPAS.com - Pertemuan G20 yang melibatkan pemimpin dari 19 negara dan Uni Eropa telah berakhir di Roma, Italia, Minggu kemarin (31/10/2021).
Kelompok G20 yang menyumbang 80 persen dari emisi dunia telah mencapai sejumlah kesepakatan untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk janji untuk mengurangi emisi dan kandungan berbahaya bagi lingkungan.
Selain masalah iklim, berikut sejumlah hal yang juga terjadi saat konferensi berlangsung.
Baca juga: Indonesia Akan Menjadi Presidensi G20, Apa Itu?
Indonesia memegang kepemimpinan G20 untuk pertama kalinya dengan rencana pertemuan pemimpin G20 akan digelar di Bali pada akhir Oktober 2022.
Presiden Joko Widodo menyatakan komitmen Indonesia sebagai pemimpin G20 adalah untuk membantu upaya bersama dalam pemulihan ekonomi, yakni "Recover Together, Recover Stronger", dengan pembangunan yang berfokus pada manusia, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Upaya tersebut harus dilakukan dengan cara luar biasa, terutama melalui kolaborasi dunia yang lebih kokoh, dan inovasi yang tiada henti," ujar Presiden Jokowi seperti dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Baca juga: Indonesia Resmi Pimpin G20, Jokowi Undang Pemimpin Dunia ke Bali 2022
Ada sejumlah hal yang mereka bahas. Salah satunya, Presiden Jokowi ingin agar kedua negara bekerja sama dalam pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi.
Presiden Jokowi mendorong agar ada sejumlah kerja sama nyata, di antaranya di sektor digital, transisi energi dan inklusi keuangan bagi usaha kecil menengah dan perempuan.
Saat keduanya berjumpa, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Australia bagi Indonesia selama pandemi Covid-19, khususnya bantuan vaksin.
"(Sebanyak) 1,2 juta dosis vaksin telah tiba minggu lalu dan kami sambut baik rencana kedatangan 10,5 juta dosis vaksin," ujar Presiden Jokowi, yang juga mengatakan kondisi Covid-19 di Indonesia sudah membaik dengan positivity rate di bawah satu persen dan lebih dari 185 juta vaksinasi.
Presiden Jokowi juga mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) dengan Australia demi mempercepat pemulihan ekonomi, termasuk untuk pengakuan sertifikat vaksin.
Baca juga: Jokowi Bertemu PM Australia Bahas Vaksinasi, lalu Temui Presiden Perancis Bicarakan Pertahanan
Pernyataan Presiden Macron itu dilontarkan menjawab pertanyaan wartawan ABC di sela-sela pertemuan KTT G20.