Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Erna Solberg, Perdana Menteri Norwegia

Kompas.com - 24/09/2021, 11:54 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg lahir pada 24 Februari 1961.

Sejak 2013, Solberg menjabat sebagai perdana menteri Norwegia. Dia juga menjadi Pemimpin Partai Konservatif sejak Mei 2004.

Dikutip dari Wikipedia, dia diberi julukan "Iron Erna". Ini terinspirasi nama panggilan Margaret Thatcher, yakni "Wanita Besi".

Baca juga: Perdana Menteri Norwegia Sempat Bocorkan Solskjaer Latih Man United

Di masa awal kariernya, Solberg pertama kali terpilih dalam Storting pada 1989.

Dia menjabat sebagai Menteri Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah di Kabinet Kedua Bondevik, dari 2001 hingga 2005.

Selama masa jabatannya, ia mengawasi pengetatan kebijakan imigrasi dan persiapan usulan reformasi administrasi divisi Norwegia.

Setelah pemilihan 2005, ia memimpin kelompok parlemen Partai Konservatif hingga 2013.

Solberg menekankan dasar sosial dan ideologis dari kebijakan konservatif, meskipun partai tersebut juga menjadi lebih pragmatis.

Baca juga: Dorong Ekspor Kopi Indonesia ke Norwegia, KBRI Oslo Gelar Coffee Cupping

Setelah memenangkan pemilihan September 2013, Solberg menjadi perdana menteri Norwegia.

Dia jadi wanita kedua yang memegang posisi tersebut, setelah Gro Harlem Brundtland.

Kabinet Solberg, yang sering secara informal disebut "Kabinet Biru-biru", pada awalnya adalah pemerintahan minoritas dua partai yang terdiri dari Partai Konservatif dan Partai Kemajuan.

Kabinet menjalin kerjasama formal dengan partai-partai Liberal dan Demokrat Kristen di Storting.

Pemerintahan Solberg terpilih kembali dalam pemilihan 2017, serta diperluas untuk mencakup Partai Liberal pada Januari 2018.

Koalisi minoritas yang diperluas ini secara informal disebut "Kabinet Biru-Hijau".

Baca juga: 12 Pemain Bola Klub Norwegia Pesta Seks di Stadion, 1 Dipecat, 10 Dapat SP

Pada Mei 2018, Solberg melampaui Kare Willoch, dan menjadi perdana menteri terlama Norwegia dari Partai Konservatif.

Pemerintahannya pun diperpanjang pada Januari 2019, dan memasukkan Partai Demokrat Kristen untuk mengamankan mayoritas di Parlemen.

Pada 13 September 2021, setelah pemilihan parlemen yang menggulingkan mayoritas pemerintahannya di Storting, dia mengakui kekalahan, menyerahkannya kepada Jonas Gahr Stre dari Partai Buruh untuk membentuk pemerintahan baru.

Meski begitu, dia akan tetap menjadi perdana menteri sementara hingga pemerintahan baru dibentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com