Dilansir Sky News (24/2/2021), sekitar 70 persen dari populasi penjara terjadi di kota yang menjadi lokasi kejadian.
Pada Selasa (23/2/2021), tayangan televisi menunjukkan sejumlah tahanan meloncati tembok dan ada yang berusaha membuka pintu, namun dicegah militer.
Sejumlah foto maupun video yang beredar di media sosial menunjukkan napi ada yang dipenggal dan dimutilasi.
Pakar keamanan Ricardo Camacho mengatakan, akar gesekan dipicu kematian seorang pemimpin kriminal pada Desember 2020.
Kematian itu menyebabkan geng besar terlibat kericuhan untuk mendapatkan monopoli kekuasaan di dalam penjara.
Baca juga: 79 Napi Tewas dalam Kerusuhan Penjara Ekuador, Korban Dipenggal dan Dimutilasi
"Rivalitas itu menyebabkan ada tahanan yang dipenggal, dimutilasi, maupun jantungnya diambil. Sesuatu yang belum pernah kita lihat," kata Camacho.
Dia menerangkan para narapidana mempunyai waktu beberapa jam untuk bertindak sesuka hati, sebelum polisi datang dan mengendalikan situasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.