Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KABAR DUNIA SEPEKAN: Malaysia Heran Covid-19 Indonesia Cepat Turun | Taliban Marah AS Pereteli Helikopter dan Pesawatnya

Kompas.com - 06/09/2021, 06:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kabar dunia sepekan dari kanal Global Kompas.com minggu lalu menyorot soal Covid-19, perkembangan di Afghanistan, hingga ajang Paralimpiade Tokyo 2021.

Penurunan kasus Covid-19 Indonesia turut menjadi perhatian negara tetangga, Malaysia. Dengan kasus baru Covid-19 harian masih mencapai 5 digit dalam rata-rata minggu lalu, politik “Negeri Jiran” pun melayangkan kritik pada pemerintahnya.

Baca juga: Taliban Makin Mendesak Pasukan Perlawanan Afghanistan di Lembah Panjshir

Negara satu kawasan itu telah berada di bawah lockdown nasional selama dua bulan terakhir. Namun strategi itu masih dinilai kurang efektif mengendalikan infeksi Covid-19 di negara tersebut.

Berita internasional terpopuler minggu lalu juga memberitakan soal Taliban yang marah dan kecewa, setelah AS meninggalkan helikopter dan pesawat dalam keadaan sudah dipreteli.

Sementara itu dari ajang kompetisi dunia di Paralimpiade Tokyo 2020, atlet Malaysia yang dicabut medali emasnya juga turut menjadi perhatian pembaca berita internasional di dalam negeri.

Berikut kami rangkum kabar dunia sepekan terpopuler dari kanal Global Kompas.com edisi Senin (30/8/2021) hingga Minggu (5/9/2021).

Baca juga: UNIK GLOBAL: Wanita Tak Tidur Selama 40 Tahun | Ingin Jadi Pahlawan Super, Remaja Suntikkan Zat Merkuri

1. Politisi Malaysia Heran Covid-19 Indonesia Lebih Cepat Turun Dibanding Negaranya

Pemimpin DAP Malaysia Lim Kit Siang meminta Menteri Kesehatan Malaysia yang baru menjelaskan kenapa kasus Covid-19 Indonesia lebih cepat turun dibanding dengan negaranya.

Anggota parlemen Malaysia itu menilai Indonesia lebih berhasil mengurangi tingkat infeksi Covid-19 dibanding “Negeri Jiran”, padahal populasinya lebih besar.

“Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia bahkan kurang dari setengahnya seperti kemarin 8.955 kasus, sementara Malaysia 20.988 kasus?” kata Lim melansir Malay Mail pada Jumat (3/8/2021).

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Malaysia Tunjuk Mantan PM Muhyiddin sebagai Ketua Dewan Pemulihan Virus Corona

2. AS Pereteli Helikopter dan Pesawatnya, Taliban Marah-marah

Kelompok Taliban marah dan merasa kecewa setelah AS meninggalkan helikopter dan pesawat dalam keadaan sudah dipreteli.

Pasukan AS melakukan demiliterisasi angkatan udara mereka di Afghanistan, sebelum angkat kaki pada 30 Agustus malam waktu setempat.

Tersisa setidaknya 48 pesawat yang kemudian disita oleh milisi. Tidak diketahui berapa banyak yang masih beroperasi.

Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Demo Pecah di Kabul, Taliban Pukul Kepala Wanita hingga Berdarah dengan Senjata

3. Penjelasan Komite Cabut Medali Emas dan Rekor Dunia Atlet Paralimpiade Malaysia

Muhammad Ziyad Zolkefli datang terlambat di final tolak peluru F20 Paralimpiade Tokyo 2020, Selasa (31/8/2021), tetapi masih diizinkan bertanding.

Konflik kemudian terjadi setelah Muhammad Ziyad Zolkefli meraih medali emas dan memecahkan rekor dunia, tetapi tidak diakui panitia.

Medali emas lalu dicabut dari Muhammad Ziyad Zolkefli dan diberikan ke Maksym Koval dari Ukraina. Bagaimana kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Duduk Perkara Atlet Paralimpiade Malaysia Dicabut Medali Emasnya | Warga Korea Utara Culik Anak-anak Kaya

4. 1 September dalam Sejarah: Invasi Jerman ke Polandia Picu Perang Dunia II pada 1939

Pada pukul 04.45 tanggal 1 September 1939, langit sebelum fajar bersinar di atas Laut Baltik.

Namun, suasana hening lantas berganti riuh saat kapal perang Jerman Schleswig-Holstein menembaki benteng Polandia di Semenanjung Westerplatte.

Pasukan penyerang yang tersembunyi di atas kapal menyerbu garis pantai. Kapal perang segera menembakkan salvo pertama--dan inilah, serangan dari memicu Perang Dunia II.

Bagaimana kelanjutannya? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: KISAH MISTERI: Operasi Pastorius, Upaya Hitler Lancarkan Aksi Teror Pertama di AS

5. Bukan Taliban, Warga Afghanistan Ternyata Lebih Takut akan Masalah Ini Setelah Pasukan Barat Pergi

Kerumunan di gerbang bandara Kabul beberapa hari terakhir menunjukkan kekhawatiran warga Afghanistan, setelah jatuhnya negara itu ke Taliban.

Namun, penguasa baru Afghanistan itu bukan hal yang paling ditakutkan warga Afghanistan.

Beberapa pihak mengaku lebih khawatir tentang ancaman krisis ekonomi Afghanistan, dan tidak mampu memberi makan keluarganya, daripada harus menumbuhkan jenggot panjang, sebuah praktik dari masa kekuasaan Taliban sebelumnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: 17 Tewas dan 41 Terluka akibat Tembakan Perayaan Taliban Usai Klaim Rebut Panjshir

6. Militer AS Serang Kendaraan ISIS-K yang Penuh Bahan Peledak di Kabul dengan Pesawat Tak Berawak

Militer Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi telah melakukan serangan pesawat tak berawak pada Minggu (29/8/2021).

Serangan itu diklaim menghancurkan kendaraan ISIS-K penuh bahan peledak yang akan menuju bandara Kabul.

"Pasukan militer AS melakukan serangan udara tak berawak di atas cakrawala hari ini di sebuah kendaraan di Kabul, dan menghilangkan ancaman ISIS-K yang akan segera terjadi di bandara Internasional Hamad Karzai," juru bicara Komando Pusat AS Kapten Angkatan Laut Bill Urban melansir CNN.

Serangan pesawat tak berawak Minggu (29/8/2021) adalah operasi kedua pasukan AS yang menargetkan kelompok teror ISIS-K dalam tiga hari.

Baca berita selengkapnya di sini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com