KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban marah dan merasa kecewa setelah AS meninggalkan helikopter dan pesawat dalam keadaan sudah dipereteli.
Pasukan AS melakukan demiliterisasi angkatan udara mereka di Afghanistan, sebelum angkat kaki pada 30 Agustus malam waktu setempat.
Tersisa setidaknya 48 pesawat yang kemudian disita oleh milisi. Tidak diketahui berapa banyak yang masih beroperasi.
Baca juga: Taliban: China Berjanji Pertahankan Kedutaannya di Afghanistan
Al Jazeera yang berkesempatan tur ke bandara melaporkan, demiliterisasi yang dilakukan militer AS membuat milisi marah-marah.
Dalam laporannya, presenter Charlotte Beliis mengatakan, Taliban berharap AS meninggalkan helikopter dan pesawat mereka dalam keadaan utuh.
The Taliban were disappointed to find inoperable planes and helicopters left behind by American forces on the military side of the Kabul airport. pic.twitter.com/HfmlwYNjO0
— Al Jazeera English (@AJEnglish) September 1, 2021
"Saya kemudian menanyakan kenapa kalian mengira Amerika akan meninggalkan pesawatnya dalam keadaan beroperasi untuk kalian."
"Mereka menjawab 'kami yakin ini adalah aset nasional. Kami adalah pemerintah sekarang. Kami tentu akan menggunakannya dengan baik," kata Beliis.
Beliis melanjutkan, milisi kecewa dan merasa dikhianati karena mendapatkan warisan persenjataan udara yang sudah dipereteli.
Lebih lanjut, Beliis melaporkan, milisi berharap sisi komersial bandara bisa beroperasi secepatnya sehingga warga bisa bepergian.
Baca juga: Taliban dan Pasukan Gerilya Afghanistan Perang Sengit di Lembah Panjshir
Selain pesawat, "Negeri Uncle Sam" meninggalkan 70 kendaraan anti-penyergapan dan ranjau, 27 Humvee, dan 200 warganya di Afghanistan.
Berdasarkan inspeksi AS pada 30 Juni, pasukan Afghanistan mengoperasikan 167 pesawat, termasuk 108 helikopter.
Sebelum Kabul jatuh pada 15 Agustus, Uzbekistan membenarkan pasukan pemerintah mengirim 46 ke wilayah mereka.
Dilansir Daily Mail, Kamis (2/9/2021), Pentagon menjelaskan, baling-baling dan persenjataan dicabut dari pesawat.
Baca juga: Kemenangan Taliban di Afghanistan Lahirkan Gelombang Baru Islamofobia di India
Sementara burung besi lainnya diletakkan menghadap ke arah landasan pacu dengan posisi roda pendaratan dilepaskan.
Sekitar 48 pesawat dan helikopter yang disita Taliban dilaporkan tidak diketahui kelaikan kondisinya.
Kebanyakan dibangun pada 1980-an. Butuh perawatan ekstra untuk membuat mereka laik terbang, apalagi terjun ke pertempuran.
Jika Taliban sampai mendapatkan ke-48 pesawat dalam keadaan prima, mereka mengungguli 10 sampai 30 negara anggota NATO.
Baca juga: Dorong Pembukaan Kembali Bandara Kabul, Qatar Bekerja Sama dengan Taliban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.