Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Ingatkan Bahaya Varian Covid-19 "Mu", Lebih Resisten Vaksin?

Kompas.com - 02/09/2021, 08:33 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan strain Mu SARS-CoV-2, yang pertama kali terdeteksi di Kolombia, sebagai "varian yang menarik".

WHO menambahkan dalam buletin mingguannya bahwa ia akan memantau penyebaran varian.

Dilansir The Hill, menurut WHO, varian Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari.

Baca juga: Kemenkes Sebut Varian Delta Masih Dominan, Penularannya 5 Kali Lebih Cepat

Varian yang telah ditemukan memiliki perubahan genetik yang mempengaruhi karakteristik virus, termasuk penularan, keparahan penyakit, dan kekebalan.

Varian ini berbeda dari varian sebelumnya, yang menyebabkan penurunan efektivitas tindakan kesehatan masyarakat, vaksin, atau terapi.

"Varian ini memiliki beberapa mutasi yang perlu dipelajari untuk dampak potensialnya pada respons kekebalan tubuh," kata WHO dalam sebuah pernyataan.

"Data yang dibagikan dengan Kelompok Kerja Evolusi Virus WHO menunjukkan bahwa kekebalan berkembang melalui infeksi atau vaksinasi sebelumnya mungkin tidak sekuat melawan varian ini. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hal ini," tambah pernyataan itu.

Baca juga: Update Corona 2 September: WHO Pantau Varian Baru Covid-19 Bernama Mu

Selain itu, varian Mu disebut memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan.

Data awal yang disajikan kepada Kelompok Kerja Evolusi Virus menunjukkan penurunan kapasitas penetralan serum pemulihan dan vaksin yang serupa dengan yang terlihat pada varian Beta.

"Tetapi ini perlu dikonfirmasi penelitian lebih lanjut," kata WHO dalam buletin mingguannya.

Varian lain yang menarik adalah Eta, Iota, Kappa, dan Lambda.

Seperti Mu, Lambda juga pertama kali terdeteksi di Amerika Selatan, tepatnya di Peru. Sementara Iota pertama kali terdeteksi di AS pada November lalu.

Baca juga: Apa Itu Varian Mu, Varian Baru Virus Corona dari Kolombia yang Diawasi WHO?

"Sirkulasi varian Mu telah menurun secara global. Kurang dari 0,1 persen dari urutan yang dibagikan saat ini adalah varian ini," kata WHO.

"Namun, prevalensinya di Kolombia dan Ekuador meningkat dalam beberapa pekan terakhir. WHO akan mengikuti dengan cermat evolusi epidemiologi varian ini, bersama dengan studi tentang dampaknya," tambahnya.

Berita itu muncul saat AS terus memerangi penyebaran varian delta, yang tetap menjadi strain dominan di negara itu setelah pertama kali dilaporkan di India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com