Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Journal Kecam Biden karena Salahkan Trump atas Krisis Afghanistan

Kompas.com - 17/08/2021, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dewan redaksi Wall Street Journal mengeluarkan teguran keras atas tanggapan Presiden AS Joe Biden terhadap krisis di Afghanistan.

Dilansir The Hill, WSJ menilai, ucapan Biden yang menyebut bencana yang terjadi di Afghanistan merupakan hasil dari kebijakan mantan presiden Trump kurang tepat.

"Pernyataan Presiden Biden mencuci tangannya di Afghanistan layak untuk dicatat sebagai salah satu yang paling memalukan dalam sejarah oleh seorang Panglima Tertinggi pada saat mundurnya Amerika," tulis para editor pada Minggu (15/8/2021).

Baca juga: Partai Republik Terus Kritik Biden Terkait Situasi di Afghanistan

"Ketika Taliban mendekati Kabul, Biden mengirim konfirmasi pengabaian AS yang membebaskan dirinya dari tanggung jawab, mengalihkan kesalahan kepada pendahulunya, dan kurang lebih mengundang Taliban untuk mengambil alih negara," tambahnya.

Trump, disebut Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari Camp David pada akhir pekan lalu, "meninggalkan Taliban di posisi terkuat secara militer sejak 2001 dan memberlakukan batas waktu 1 Mei 2021 pada pasukan AS."

"Oleh karena itu, ketika saya menjadi Presiden, saya menghadapi pilihan-menindaklanjuti kesepakatan, dengan perpanjangan singkat untuk mendapatkan pasukan kita dan pasukan sekutu kita keluar dengan aman, atau meningkatkan kehadiran kita dan mengirim lebih banyak pasukan Amerika untuk berperang sekali lagi di konflik sipil negara lain," tambah Biden.

Baca juga: Biden Bela Keputusannya Tarik Pasukan AS dari Afghanistan yang Berujung Berkuasanya Taliban

Editor WSJ juga mengatakan bahwa sebagian dari pernyataan publik Biden yang menyalahkan Trump atas krisis tersebut, "mencontohkan ketidakjujurannya."

"Ini adalah penolakan yang menyedihkan dari agensinya sendiri, dan itu juga merupakan pilihan yang salah," bantah surat kabar itu.

"Seolah-olah Winston Churchill, dengan pasukannya yang dikepung di Dunkirk, telah menyatakan bahwa Neville Chamberlain telah memasukkannya ke dalam kekacauan ini dan Inggris telah berperang terlalu banyak di Benua itu," tambah mereka.

Biden mengatakan dalam pengumumannya pada Sabtu (14/8/2021), bahwa AS akan mengirim 1.000 tentara lagi ke Afghanistan untuk membantu mengevakuasi personel AS menyusul kemajuan Taliban.

Pemerintah Afghanistan jatuh pada hari Minggu (15/8/2021) setelah Taliban memasuki Kabul dan personel AS dievakuasi ke bandara ibu kota.

Dewan redaksi Journal juga menyebut rencana Trump untuk menarik pasukan dari negara itu, "sebuah kesalahan, yang bisa saja dilakukan Biden."

"Sebaliknya dia memerintahkan penarikan cepat dan total pada awal musim pertempuran tahunan, tepat pada tanggal target simbolis 9/11," tulis surat kabar itu.

Baca juga: Pemerintahan Biden Akui Salah Perhitungan Tarik Pasukan AS dari Afghanistan

"Ilusi, yang dimanjakan di kiri dan kanan, bahwa AS dapat menghindari kengerian dunia sambil menjaga status haknya, pasti akan menghantui," tajuk editorial itu menyimpulkan.

"Musuh mengambil tindakan Tuan Biden, dan akan ada lebih banyak masalah di depan. Biayanya akan lebih menyakitkan karena keburukan penyerahan ini sangat tidak perlu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com