KABUL, KOMPAS.com - Beredar video yang menunjukkan milisi Taliban masuk ke rumah panglima perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum, sekutu AS, yang melarikan diri.
Melansir The New York Post pada Minggu (15/8/2021), para milisi dengan membawa senjata terlihat bersantai di istana mewah seorang panglima perang Afghanistan, setelah mereka mengambil alih Mazar-i-Sharif, kota terbesar keempat.
Video para milisi Taliban bersantai di antara furnitur berlapis emas di rumah Dostum beredar di media sosial pada Sabtu (14/8/2021), menurut saluran berita yang berbasis di Arab Saudi, Al Arabiya.
Baca juga: Bendera AS dalam Kompleks Kedutaan di Afghanistan Diturunkan
Taliban inside General Dostum’s house. pic.twitter.com/yVj1hu3gUd
— BILAL SARWARY (@bsarwary) August 14, 2021
Dostum, mantan wakil presiden Afghanistan, adalah salah satu dari dua orang kuat terkenal di wilayah itu yang melarikan diri melintasi perbatasan ke Uzbekistan pada Sabtu di tengah kemajuan Taliban dalam merebut wilayah Afghanistan.
Pria 67 tahun pemimpin pasukan militer itu dan pengikutnya, serta mantan gubernur Atta Mohammad Noor, adalah musuh terbesar Taliban dan pemain kunci di Afghanistan sejak 1980-an.
Baca juga: Kabul Jatuh ke Tangan Taliban, Tim Biden Kaget Afghanistan Runtuh Begitu Cepat
Dostum dan Noor telah bersumpah untuk melindungi Mazar-i-Sharif, kota terbesar keempat di negara itu, bersama dengan pasukan keamanan Afghanistan.
“Mereka tidak akan pernah lolos. Mereka semua akan dibunuh. Saya akan mengubah Afghanistan utara menjadi kuburan Taliban,” sumpah Dostum saat itu seperti yang dikutip dari The New York Post.
Baca juga: Para Veteran Militer Inggris Merasa 20 Tahun Perang Afghanistan Sia-sia
Noor memimpin pasukan milisi Afghanistan, tetapi gagal dan akhirnya Mazar-i-Sharif berhasil direbut, menurut laporan itu.
Dia mengatakan di Twitter bahwa dia dan Dostum aman, sambil menyalahkan "konspirasi" atas jatuhnya Afghanistan utara di tangan Taliban.
Jatuhnya kota Mazar-i-Sharif menandai beralihnya kendali seluruh Afghanistan utara ke tangan Taliban.
Baca juga: Presiden Afghanistan Kabur, Taliban: Perang Telah Usai
Pada Minggu (15/8/2021), Taliban berhasil memperluas kekuasaannya dengan merebut Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar, menyisakan Kabul yang masih dipegang pemerintah Afghanistan.
Ketika Taliban dengan cepat bergerak di ibu kota negara Kabul, Presiden Biden mengerahkan 1.000 tentara tambahan ke Afghanistan untuk membantu mengevakuasi personel Amerika dan sekutu dari negara yang jatuh dengan cepat itu.
Baca juga: Taliban Kepung Kabul, AS Terus Evakuasi Staf Kedubes ke Bandara Afghanistan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.