Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden "Tsunami" Boston 1919, Saat Jutaan Galon Bahan Pembuat Rum Meledak

Kompas.com - 31/07/2021, 19:28 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Pada hari Rabu 15 Januari 1919 di Boston, Massachusetts, sebuah tangki besi cor selebar 90 kaki yang berisi dua setengah juta galon molase mentah untuk pembuatan rum, tiba-tiba saja meledak.

Isinya mungkin telah mengembang selama kenaikan semalam yang terjadi karena naiknya suhu dengan cepat.

Dilansir History Extra, tangki milik Perusahaan Alkohol Industri AS ini, dipasang 50 kaki di atas permukaan jalan.

Baca juga: Kisah William Bumper Haris, Insinyur Berkaki Satu yang Naik Eskalator Pertama di London

Seluruh isinya tumpah dalam beberapa detik dan tanpa peringatan.

Tebal, lengket khas "molase" setinggi 15 kaki, tumpah-ruah melalui jalan-jalan, dan mencapai kecepatan 35mph.

Luar biasa.

Insiden ini menghancurkan bangunan setempat, bahkan "merobeknya" dari fondasinya.

Tumpahan juga membawa kendaraan dan menenggelamkan kuda.

Orang-orang yang mencoba berlari lebih cepat dari ombak, ditelan dan tenggelam di tempat mereka jatuh.

Baca juga: Skenario Unik Penggulingan Fidel Castro, dari Cerutu Meledak sampai Perontok Janggut

Secara keseluruhan, 21 orang tewas dan 150 terluka.

Saat tiba di rumah sakit, menurut saksi mata, semua korban"tampak seperti apel manis".

Pembersihan pun memakan waktu berminggu-minggu.

Selama beberapa dekade setelah itu, penduduk setempat mengklaim bahwa mereka dapat mencium bau molase dengan jelas dalam cuaca panas.

Baca juga: 31 Juli dalam Sejarah: Gunung Fuji Meletus untuk Pertama Kalinya pada 781 SM

Insiden aneh ini terjadi tanpa diduga dan tanpa rencana.

Meski para korban "semanis apel", tapi tak ada yang bisa gantikan pahitnya insiden dengan korban puluhan jiwa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com