Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pemimpin Dunia: Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud

Kompas.com - 22/07/2021, 08:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Tumbuh besar di kerajaan, jelas mempengaruhi Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Sedari kecil, dirinya memang dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin.

Bukan hanya sekadar pemimpin, tapi pewaris tahta Arab Saudi, sebuah negara muslim kaya minyak yang masih mempertahakan sistem kerajaan.

Salman, yang lahir pada 31 Desember 1935, adalah putra dari raja pertama Saudi, Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud, atau yang lebih dikenal sebagai Ibnu Saud.

Dia diyakini sebagai anak ke-25 dari Raja Ibnu Saud dengan Putri Hassa binti Ahmad Al-Sudairi.

Baca juga: Raja Salman Beri Hadiah 15 Ton Kurma Istimewa untuk Umat Islam di Indonesia

Salman memiliki enam saudara kandung, yang dikenal sebagai "Sudairi Seven."

Semasa kecil, dia dibesarkan di Istana Murabba Riyadh, salah satu bangunan bersejarah di ibu kota Arab Saudi dengan luas hingga 16 hektare.

Sebagai seorang putra raja, Salman menjalani pendidikan di sekolah khusus pangeran di Riyadh, yang didirikan khusus oleh Raja Ibnu Saud untuk menyediakan pendidikan bagi putra-putrinya.

Di sekolah khusus itu, para keturunan keluarga kerajaan, termasuk Salman, memperoleh pendidikan milai dari agama, ilmu pengetahuan modern, hingga ilmu pemerintahan.

Baca juga: Presiden Biden dan Raja Salman Membahas Diakhirinya Perang Yaman

Perjalananan Salman hingga bisa naik takhta pada 23 Januari 2015 sebagai raja ketujuh Saudi amat menarik.

Pria yang saat ini menyandang gelar Penjaga Dua Kota Suci ini, menggantikan raja sebelumnya sekaligus kakak tirinya, Abdullah, setelah raja yang menjabat sejak 2005 itu mangkat.

Karier Salman dalam pemerintahan Saudi dimulai sejak dirinya masih berusia remaja.

Di usia 19 tahun, tepatnya pada 17 Maret 1954, dia ditunjuk menjadi wakil gubernur Provinsi Riyadh selama sekitar satu tahun.

Pada 5 Februari 1963, Salman ditunjuk untuk menjabat sebagai gubenur Provinsi Riyadh, selama lebih dari 48 tahun.

Prestasinya bisa dibilang amat penting, yakni mengubah ibu kota kerajaan menjadi kota metropolis nan mentereng

Selain itu, di era Gubernur Salman, hubungan kerja sama antara Saudi dengan sejumlah negara di kawasan Arab, seperti Kuwait, Bahrain, dan Qatar berjalan semakin erat.

Baca juga: UPDATE: Bagaimana Situasi Terkini Pelaksanaan Ibadah Haji di Arab Saudi?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com