Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Dugaan Korupsi Vaksin Covid-19, Saksi Kenakan Rompi Anti-Peluru Saat Sidang Senat Brasil

Kompas.com - 27/06/2021, 21:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

BRASILIA, KOMPAS.com - Seorang anggota kongres Brasil, yang telah mengadukan pelanggaran kontrak vaksin Covid-19 Brasil, mengenakan rompi anti-peluru untuk keselamatannya saat menghadiri penyelidikan komisi Senat pada Jumat (25/6/2021).

Anggota Kongres Luis Miranda dan saudaranya Luis Ricardo Miranda, pelapor di Kementerian Kesehatan Brasil mengajukan kecurigaan tentang kesepakatan vaksin dengan Bharat Biotech India.

Baca juga: Wabah Covid-19 Menunjukkan Percepatan Infeksi di Brasil, Satu Hari 115.228 Kasus Baru

Dia adalah saksi kunci dalam sidang yang berlangsung pada Jumat (26/6/2021), atas pelanggaran kontrak vaksin Covid-19 senilai 323 juta dollar AS (Rp 4,7 triliun) yang ditandatangani oleh pemerintah Brasil.

Parlemen “Negeri Samba” tengah menyelidiki penanganan pemerintah terhadap pandemi virus corona, yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang di Brasil.

Diduga, ada yang sengaja menunda pengamanan vaksin untuk memerangi Covid-19.

Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro, berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk menjelaskan kesepakatan dengan Bharat.

Dia mengatakan pada Jumat (25/6/2021) bahwa tidak ada penyimpangan dalam kontrak untuk suntikan Covaxin pembuat obat India itu.

"Tidak ada yang salah dengan kontrak Covaxin, tidak ada harga yang berlebihan," katanya pada konferensi pers di pedalaman Sao Paulo.

Presiden, yang terpilih dengan platform anti-korupsi ini, menambahkan bahwa musuh-musuhnya berusaha menodai pemerintahannya dengan tuduhan korupsi yang tidak berdasar.

"Saya tidak dapat disogok," katanya melansir Reuters.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 Capai 500.000 Orang, Presiden Brasil Dituntut Mundur

Tuduhan mengenai kontrak Bharat mengancam janji Bolsonaro untuk tidak menoleransi korupsi di pemerintahannya.

Koordinator penyelidikan Senat telah menyerukan perlindungan bagi saudara-saudara Miranda. Termasuk juga terhadap pemilik perusahaan Brasil Precisa Medicamentos, yang bertindak sebagai perantara Bharat.

Kontrak sedang diselidiki oleh jaksa federal dan anggota parlemen, untuk melihat mengapa pemerintah Brasil mencapai kesepakatan cepat dengan Bharat, setelah penawaran vaksin Covid-19 dari Pfizer Inc dengan harga lebih rendah diabaikan.

Luis Ricardo Miranda dan saudara laki-laki anggota parlemennya bertemu dengan Bolsonaro pada Maret.

Dia mengatakan mereka memperingatkannya tentang kontrak yang mencurigakan, tetapi tidak ada yang dilakukan untuk menyelidiki kesepakatan itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com