Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah yang Terlupakan dari Tenggelamnya Kapal Titanic, 6 Penumpang Tionghoa Selamat

Kompas.com - 10/05/2021, 14:34 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Lebih dari seratus tahun lalu, delapan orang pria Tionghoa berangkat dari rumahnya dan keluarganya unuk bekerja di industri perkapalan yang berkembang.

Namun mereka belum sadar bahwa akan menjadi "catatan kaki" dalam sejarah: penyintas bencana laut paling terkenal di dunia, tenggelamnya Titanic.

Kapal yang digembar-gemborkan sebagai kapal yang tidak bisa tenggelam pada saat itu, bertabrakan dengan gunung es dan tenggelam, menewaskan 1.500 penumpang di dalamnya.

Baca juga: Kisah Terlupakan 6 Orang China Saksi Hidup Titanic Dibuatkan Film Dokumenter

Saat ini sebuah dokumenter baru yang berjudul The Six sudah mengungkap apa yang terjadi pada enam orang Tionghoa yang jadi penyintas, dan mengapa ceritanya tetap tersembunyi selama bertahun-tahun.

"Bagi banyak keluarga China di antara diaspora China tersebar di seluruh dunia, ada perasaan yang sepenuhnya dapat dimengerti bahwa ini adalah cerita yang seharusnya tidak diangkat ke permukaan," kata sutradara Arthur Jones.

"Kerahasiaan itu adalah pilihan terbaik karena mereka menghadapi banyak diskriminasi. Mereka harus menutupi cerita seperti ini agar mereka bisa hidup di negara-negara ini," sambung Arthur.

Dengan satu tiket, para pria itu menuju pantai timur Amerika Serikat (AS), yang sedang booming karena mogok batu bara di Inggris.

Bertekad untuk tidak dibanjiri oleh para pendatang baru, AS memberlakukan Chinese Exclusion Act, yang membatasi pergerakan pekerja.

Baca juga: Kisah Diskriminasi Rasial yang Dilupakan dari Tragedi Titanic, 6 Orang China Selamat Diusir

Menurut Arthur, ini berarti bahwa enam penyintas dipindahkan dengan cepat setelah operasi penyelamatan.

"24 jam kemudian, mereka langsung dikirim ke kapal di mana mereka akan bekerja, tanpa peduli bahwa mereka sebenarnya baru saja mengalami trauma dan karenanya harus dikasihani," katanya.

"Pada dasarnya, mereka diusir dari negara dan tidak diberi pilihan untuk tinggal," sambung Arthur.

Laporan media yang sensasionalis mengeklaim, antara lain, bahwa kelompok mengenakan pakaian wanita dalam upaya menyelinap ke sekoci saat kapal tenggelam ke Samudra Atlantik Utara.

"Kalau dipikir-pikir, ini tidak masuk akal. Apa yang kita pikirkan, bahwa pria berlari ke kamar orang lain dan mengenakan rok atau gaun?" tutur Arthur.

"Tampaknya banyak tuduhan ini sangat bernada rasial," sambungnya.

Pembuat dokumenter berkata, mereka diperingatkan oleh para penggemar Titanic bahwa tidak ada hal baru yang dapat ditemukan tentang kisah Titanic – dan mereka mungkin tidak akan suka apa yang mereka temukan, karena grup tersebut bukan orang yang paling "terhormat" di kapal.

Baca juga: Ekspedisi Titanic Dimulai 2021, Biaya Keikutsertaan Rp 1,7 Miliar

Kapal Titanic menggunakan radio temuan Marconi dan berhasil menghubungi kapal lain untuk menampung 700 penumpang Titanic yang selamatbritannica.com Kapal Titanic menggunakan radio temuan Marconi dan berhasil menghubungi kapal lain untuk menampung 700 penumpang Titanic yang selamat

Malu untuk menjadi penyintas

Banyak anak penyintas sangat terkejut waktu menyadari ada koneksi antara keluarganya dan Titanic.

Penduduk Milwaukee Tom Fong sudah lama menduga bahwa ayahnya, Fang Lang, telah berada di kapal terkenal itu, tetapi ketika dia kecil, ayahnya enggan mendiskusikan masa lalunya.

"Sebagai anak, saya mendengar kisah ayah saya diselamatkan sambil berbaring di atas sepotong puing. Tapi dia berpegang pada tubuh pertama, lalu dia berhasil sampai di atas pintu dan kemudian dia menempel dirinya (ke sana), tapi hanya itu yang pernah saya dengar," katanya.

Bukan hanya Fang Lang bertahan hidup di bencana Titanic, ceritanya telah menginspirasi salah satu adegan paling terkenal di film Titanic oleh James Cameron – yang juga produser eksekutif The Six — di mana karakter sentral, Rose, bertahan hidup dengan berpegangan pada pintu mengambang di laut.

Tom berkata, dia pikir bahwa rasa bersalah bertahan hidup mungkin merupakan alasan mengapa ayahnya merahasiakan kejadian tersebut.

Baca juga: Radio yang Dipakai Minta Bantuan Saat Kapal Titanic Tenggelam Bakal Diambil

"Ini peristiwa yang sangat mengerikan untuk dia, seperti orang yang pernah berperang, mereka tidak suka berbicara tentang apa yang mereka alami," kata Tom.

"Mereka agak malu, mengatakan bahwa mereka bertahan hidup. Mungkin itu alasan lain mengapa mereka tidak sering membicarakan kejadian malam itu," imbuh Tom.

Meskipun dampak jangka panjang kejadian April 1912, Tom berkata bahwa kisah ayahnya, tentang imigrasi dan perjalanan ke tempat yang tidak diketahui, masih dianggap kisah sukses.

Sejarah terlupakan ini muncul pada saat yang sensitif untuk orang Asia-Amerika, yang meluncurkan gerakan Stop Asian Hate sebagai tanggapan atas penembakan massal di tiga spa di Atlanta pada Maret, serta peningkatan rasialisme terkait pandemi.

"Yang kita mengalami saat ini, dengan anti-Asia, itu semacam refleksi dari masa lalu," kata Tom.

"Kalau tidak belajar dari masa lalu, kita hanya akan mengulanginya," sambungnya.

Baca juga: Terungkap, Titanic Ditemukan lewat Misi Rahasia Militer AS

Ada orang Tionghoa di Titanic?

Sutradara The Six, Arthur Jones, juga pikir bahwa etnik Tionghoa di Titanic menjadikan mereka sasaran.

"Orang Asia adalah penumpang yang paling jelas bahwa adalah orang asing. Dalam bahasa saat itu, mereka bukan orang Anglo-Saxon," katanya.

Dokumenter dirilis di China pada tanggal 16 April. Sudah mengumpulkan lebih dari $735.000 di box office sejauh ini, dan menarik ulasan positif. Arthur mengatakan bahwa dia sedang dalam proses negosiasi untuk merilisnya di Australia.

Dia berharap bahwa dokumenter akan menarik perhatian baik penduduk China maupun orang di seluruh dunia tentang kisah pria tersebut.

"Saya menanyakan teman-teman China, dan tanggapan adalah, 'Ada orang China di Titanic? Mengapa kita tidak tahu hal ini?'," tutur Arthur.

Baca juga: 5 Fakta Menarik RMS Carpathia, Penyelamat Titanic yang Melegenda

"Sangat menakjubkan untuk mengetahui bahwa di tengah kisah terkenal ini, ada aspek yang tidak diketahui siapa pun di sini, namun terkait erat dengan China," sambung Arthur.

Para penumpang asal China tersebut akhirnya tiba di Inggris melalui Kuba dan Karibia, di mana salah satunya, Chang Chip, meninggal dunia karena pneumonia pada 1914.

Yang lain tinggal di Inggris sampai 1920 dimana kemudian Ah Lam dideportasi ke Hong Kong, Ling Hee ke India, dan Lee Bing beremigrasi ke Kanada.

Dari enam orang yang bertahan, hanya Fang Lang berhasil tiba di tanah AS. Tom senang bahwa pengalaman ayahnya bisa diceritakan secara jujur dan terbuka.

"Saya kira dia akan merasa namanya dibersihkan, karena tidak coba menyelinap di sekoci atau berpakaian seperti wanita untuk naik ke sekoci," katanya.

"Saya kira dia mungkin akan senang, bahwa kisah ini ke luar, agar membiarkan kebenaran muncul," tambah Tom.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Carpathia Selamatkan Penumpang Titanic

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com