NEW DELHI, KOMPAS.com – Sebelum Covid-19 di India mengganas, para ahli telah memperingatkan selama berbulan-bulan sebelumnya bahwa negara itu bisa menjadi ancaman yang semakin besar bagi perang global melawan virus corona.
Dan sekarang ketakutan itu telah terwujud. India telah digulung tsunami Covid-19 dengan melonjaknya jumlah kasus harian, meroketnya jumlah kematian, dan menipisnya pasokan medis.
Para ahli memperingatkan, tsunami virus corona di India dapat berdampak besar bagi seluruh dunia sebagaimana dilansir New Zealand Herald, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Tsunami Covid-19 India: Jumlah Kematian Resmi Diragukan, Bisa Sampai Lima Kali Lipat yang Dilaporkan
Pada Minggu (25/4/2021), India melaporkan 352.991 kasus Covid-19 terbaru, jumlah kasus virus corona terbanyak dalam sehari dari seluruh negara di dunia.
Sehari setelahnya, pada Senin (26/4/2021), India kembali melaporkan 323.000 kasus Covid-19 dan 2.771 kematian dalam sehari, tanpa tanda-tanda melambat.
"Semua panah menunjuk ke kegelapan yang nyata," ujar ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Michigan, Bhramer Mukherjee, kepada Atlantic.
Di sisi lain, di India terdapat produsen vaksin terbesar di dunia, Serum Institute of India. Perusahaan tersebut menyediakan vaksin ke 92 negara di dunia.
Namun, progres vaksinasi Covid-19 di India sendiri sangat lambat. Kini, India membatasi ekspor vaksin ke luar negeri untuk dialihkan ke kepentingan domestik.
Baca juga: Covid-19 di India Melonjak Parah, WHO Sebut Ini Penyebabnya...
Serum Institute of India, yang juga memproduksi vaksin AstraZeneca, menyatakan belum bisa memenuhi komitmen internasionalnya jika pasokan di dalam negeri tidak terpenuhi.
Selain itu, Covid-19 terus bermutasi. Para ahli khawatir mutasi terbaru virus corona yang akan datang dapat mendorong lonjakan kasus yang semakin parah di India.
Mutasi tersebut turut memicu kekhawatiran bahwa situasi yang sama akan segera menyebar lebih jauh di seluruh dinia.
Padahal, upaya untuk membatasi penyebaran varian B.1.617, biasa disebut mutasi ganda, yang berasal dari India belum cukup untuk mencegah pendeteksiannya di setidaknya 10 negara, termasuk Inggris dan AS.
Berbicara kepada Business Insider, Mukherjee mengatakan, perayaan “kemenangan” prematur harus menjadi peringatan bagi negara-negara lain yang mengalami penurunan jumlah kasus.
Baca juga: Covid-19 Bobol Sistem Kesehatan India, Panik Pun Melanda
"Mutasi ganda (Covid-19) itu sekarang ada di California, di Inggris, dan varian serupa akan beredar di seluruh dunia. Ini benar-benar masalah global,” kata Mukherjee.
Media-media lokal melaporkan situasi Covid-19 di India semakin parah.
Antrean pasien yang mengular di rumah sakit, kehabisan oksigen, dan penumpukan jenazah di krematorium menjadi berita sehari-hari.
Para ahli berpendapat, situasi mungkin tidak seburuk itu jika India lebih cepat mendistribusikan vaksin lokalnya dan tidak melonggarkan pembatasan jarak sosial.
Namun, pemerintah India lengah setelah melihat merasa mampu mengendalikan Covid-19 pada akhir tahun lalu hingga awal tahun ini.
Baca juga: Tsunami Corona di India: 117 Orang Meninggal Per Jam, Anak Buang Ibunya di Jalan
"Banyak orang pada Desember dan Januari berpikir, 'Oh, ini sudah terkendali'," kata ahli epidemiologi dari Universitas Toronto, Prabhat Jha.
"Itu ternyata hanya keangkuhan. Beberapa orang, termasuk saya, telah memperingatkan bahwa virus itu benar-benar bisa menggigit balik,” sambung Prabhat Jha.
Di sisi lain, para profesional kesehatan menuduh Pemerintah India menyembunyikan jumlah sebenarnya kematian Covid-19 di seluruh negeri.
Asisten Profesor di Universitas Kedokteran South Carolina, Krutika Kuppalli, memperingatkan bahwa jika India tidak mampu mengendalikan Covid-19, itu akan memengaruhi seluruh dunia.
"Kami dapat memberlakukan semua pembatasan perjalanan, tetapi itu tidak akan mencegah mutasi virus corona mencapai tempat lain,” tutur Kuppalli.
Kini, jumlah kasus Covid-19 di India sejak pandemi dimulai tercatat sekitar 17,6 juta kasus dengan angka kematian akibat virus corona sebanyak 198.000 jiwa.
Baca juga: 52 Penumpang dari India Positif Covid-19 di Hong Kong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.