Sebab, mereka harus mengenakan sepatu bot besar. Bahkan mereka harus naik helikopter untuk mengirim persediaan vaksin.
Bergantung pada imunisasi saat ini
Negara tersebut mempunyai program imunisasi yang kemudian menjangkau seluruh wilayah di periode 1990-an.
Karena itu, vaksinasi Covid-19 dimasukkan ke dalam program yang ada.
Kepercayaan tinggi
Tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah tinggi, sehingga perlawanan terhadap vaksin berkurang.
Apalagi, Perdana Menteri Lotay Tshering adalah seorang dokter, sekaligus ketua gugus tugas penanganan wabah.
Baca juga: Ini Rahasia Sukses Bhutan di Balik Nol Kasus Kematian Corona
Vaksin gratis dari India
Tetangga mereka, India, memberikan 600.000 dosis vaksin gratis yang diproduksi oleh AstraZeneca/Oxford.
Vaksin itu dimanufaktur oleh Institut Serum India sebagai niat baik, sekaligus menangkal pengaruh China di sana.
Respons nasional yang sangat baik
Ketika pertama kali mendeteksi kasus Covid-19 melalui seorang turis AS, pemerintah langsung menutup perbatasan.
Pemerintah langsung menetapkan kewajiban karantina bagi penduduk yang baru saja bepergian dari luar negeri.
Sebagai catatan, negara itu baru dua kali memberlakukan lockdown, dengan mencatat 886 kasus dan satu korban meninggal.
Baca juga: Saat Akhir Pekan, Perdana Menteri Bhutan Ini adalah Seorang Dokter
Takhayul masih berperan selama pandemi