Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Jordania Retak, Pangeran Hamzah Dituduh Kacaukan Negara

Kompas.com - 05/04/2021, 18:10 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

AMMAN, KOMPAS.com - Pangeran Hamzah dari Jordania, dituduh berkomplot melawan saudara tirinya, Raja Abdullah II.

Hamzah berbicara dengan nada menantang, bersikeras tidak akan mematuhi perintah yang membatasi gerak-geriknya.

Pemerintah menuduh Pangeran Hamzah terlibat konspirasi menghasut untuk mengacaukan keamanan negara.

Baca juga: Pangeran Hamzah bin Hussein Dituduh Hendak Kacaukan Jordania dengan Bantuan Asing


Akibatnya, Pangeran Hamzah (41) dijadikan tahanan rumah di dalam istana di ibu kota Amman, dan sedikitnya 16 orang lainnya juga ditahan.

"Saya tidak akan bergerak dan mengeskalasi sekarang, tapi pastinya saya tidak akan menurut ketika mereka berkata Anda tak bisa keluar, Anda tak bisa meng-twit, Anda tak bisa berkomunikasi dengan orang lain, Anda hanya diizinkan bertemu keluarga Anda," katanya dalam rekaman audio yang diunggah di Twitter, Minggu malam (4/4/2021).

Kantor berita AFP mewartakan, Pangeran Hamzah adalah mantan putra mahkota yang dicopot gelarnya oleh Abdullah pada 2004.

Ia kemudian menjadi kritikus vokal kerajaan, dengan menuduhnya melakukan korupsi, nepotisme, dan pemerintahan otoriter.

Baca juga: Seorang Pangeran Tuduh Raja Jordania Korupsi, Ini Tanggapan Militer

Dalam video yang dikirim ke BBC pada Sabtu (3/4/2021), Pangeran Hamzah menyangkal terlibat dalam komplotan yang dituduhkan kepadanya.

Ia juga mengatakan, telah diperintahkan menjadi tahanan rumah oleh tokoh militer paling senior di Jordania, Jenderal Youssef Huneiti.

Dalam rekaman terbarunya Hamzah juga berkata, "Ketika Kepala Staf Gabungan datang dan memberitahu Anda hal ini, itu agak... Saya rasa itu agak tak bisa diterima."

Gejolak ini menimbulkan keretakan di Kerajaan Jordania, yang biasanya dianggap sebagai benteng stabilitas di Timur Tengah.

Washington dan negara-negara kuat di Teluk dengan cepat menjanjikan dukungan mereka untuk Raja Abdullah.

Semua langkah juga akan mereka tempuh untuk mempertahankan stabilitas dan memastikan tak ada kudeta.

Baca juga: Pangeran Jordania Ini Mengaku Jadi Tahanan Rumah karena Dituduh Kritik Raja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com