PHILADELPHIA, KOMPAS.com – Dua Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS) mengaku diserang baik secara verbal maupun secara fisik.
Keduanya mendapat serangan tersebut ketika sedang menunggu kereta di Stasiun City Hall, Philadelphia, AS pada Minggu (21/3/2021).
NBC melaporkan, kepolisian telah menerima laporan adanya serangan terhadap dua WNI yang masih remaja tersebut.
Kedua remaja tersebut mengatakan kepada NBC bahwa saat menunggu kereta, tiba-tiba sekelompok remaja datang dengan mengucapkan kata kasar dan menampar wajah mereka.
Baca juga: Tak Hanya Selamatkan WNI, Militer Filipina Juga Bunuh Pemimpin Abu Sayyaf
Salah satu remaja yang jadi korban tersebut meyakini bahwa serangan tersebut bermotif raisal.
Itu karena, saat serang tersebut berlangsung, ada sekitar 15 sampai 20 orang di stasiun itu. Namun, hanya mereka yang diserang.
Kepada Eva Mazrieva dari VOA, Konsul Jenderal RI di New York Arifi Saiman mengatakan pihaknya menanyakan tindak lanjut penyelidikan atas kasus serangan terhadap WNI tersebut.
Di sisi lain, KJRI New York telah menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintah Philadelphia atas serangan terhadap dua WNI tersebut.
Baca juga: Sentimen Anti-Asia Meningkat, Bagaimana Nasib WNI di AS?
Arifi menambahkan, sikap pemerintah setempat sangat baik. Mereka menyikapi dengan serius dan mengungkapkan update penyelidikan.
Sementara itu, Komisioner Kepolisian Philadelphia Danielle M Outlaw mengatakan pihaknya sedang menyelidiki sejumlah insiden yang terkait dengan rasialisme di Chinatown dan South Philadelphia.
We are actively investigating several incidents of hateful and racist vandalism in Chinatown and South Phila. This national and local surge in racist rhetoric & acts of violence will not be tolerated. We denounce acts of hate targeted towards individuals and groups based on 1/2
— Danielle M. Outlaw (@PPDCommish) March 24, 2021
Dia menambahkan, kepolisian tidak akan menoleransi aksi rasialisme baik secara nasional maupun lokal.
“Kami mencela tindakan kebencian yang ditujukan kepada individu dan kelompok berdasarkan ras, etnik, agama, atau asal kebangsaan mereka,” ujar Outlaw di Twitter.
Baca juga: Gempa M 7,2 Jepang Berpotensi Tsunami, KBRI Tokyo Pantau Kondisi WNI
Outlaw bertutur, bagi siapa pun yang mengalami rasialisme, sangat dianjurkan untuk melapor kepada kantor polisi terdekat atau menelepon 911.
Di tempat lain, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan KJRI New York telah melakukan komunikasi dengan kantor Wali Kota Philadelphia atas insiden tersebut.
Selusuh perwakilan RI di AS secara terus menerus mengeluarkan imbaian kepada seluruh WNI untuk waspada dan hati-hati.
Jika mengalami insiden semacam itu, Kementerian Luar Negeri meminta WNI untuk segera melapor ke kantor kepolisian terdekat atau menghubungi perwakilan RI terdekat.
Baca juga: Setahun Lebih Diculik Teroris Abu Sayyaf, 3 Nelayan WNI Akhirnya Bebas
“Perwakilan RI juga terus lakukan komunikasi dengan simpul-simpul msyarakat dan mahasiswa Indonesia di AS,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri sebagaimana diterima Kompas.com.
Kementerian Luar Negeri menambahkan, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa telah melakukan pembicaraan dengan Acting Assistant Secretary of State for East Asian and Pacific Affairs Kementerian Luar Negeri AS Sung Kim.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan perhatian serta meminta perhatian untuk perlindungan dan keselamatan WNI di AS.
Baca juga: Kisah Andra, WNI Bertato dan Bertindik yang Jadi Guru TK di Jerman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.