Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Lebih Diculik Teroris Abu Sayyaf, 3 Nelayan WNI Akhirnya Bebas

Kompas.com - 20/03/2021, 08:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SULU, KOMPAS.com - Sebanyak tiga nelayan Indonesia yang diculik oleh kelompok teroris Abu Sayyaf lebih dari setahun yang lalu, akhirnya bebas.

Kabar baik itu disampaikan polisi setempat pada Jumat (19/3/2021), dan ketiga nelayan tersebut berhasil diselamatkan di Filipina selatan.

AFP mewartakan, tiga nelayan tersebut termasuk di antara delapan anak buah kapal yang diculik saat melaut di lepas pantai Kalimantan pada Januari 2020.

Baca juga: 9 Wanita Diduga Hendak Ledakkan Bom, Sebagian Besar Janda Milisi Abu Sayyaf

Kapal mereka saat itu didatangi kelompok Abu Sayyaf, yang terkenal kejam dan sering menculik untuk meminta uang tebusan. Abu Sayyaf sendiri terkait dengan ISIS.

Para sandera ditawan di provinsi Sulu, Filipina selatan, yang merupakan markas Abu Sayyaf. Ada satu orang yang meninggal dalam penyanderaan.

Kemudian pada Kamis (18/3/2021), tiga pria dan salah satu penculiknya ditemukan di pantai provinsi Tawi Tawi tak jauh dari markas Abu Sayyaf.

Perahu motor mereka terbalik akibat cuaca buruk, kata Letnan Jenderal Polisi Guillermo Eleazar.

Baca juga: WNI Hendak Lakukan Bom Bunuh Diri Lagi di Filipina, Terkait dengan Abu Sayyaf

Nelayan keempat masih hilang, sedangkan empat teroris di perahu berbeda juga hilang karena angin kencang dan ombak besar, lanjut Eleazar dikutip dari AFP.

Operasi pencarian sedang dilakukan beserta upaya mengidentifikasi para korban dan mencari keluarga mereka, tambah dia.

Abu Sayyaf adalah kelompok teroris yang berbasis di Filipina selatan, yang terlibat dalam pengeboman serta penculikan turis dan misionaris Barat sejak awal 1990-an. Motif aksi mereka adalah meminta uang tebusan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Abu Sayyaf juga merampok kapal kargo, kapal tunda, dan kapal-kapal penangkap ikan di perairan yang tidak dijaga ketat di dekat perbatasan laut Malaysia dan Indonesia.

Baca juga: Jenazah WNI Korban Sandera Abu Sayyaf Disambut Tangis Keluarga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com