Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Filipina Merasa Dikepung 220 Kapal Milisi China yang Masuk Perairan Mereka

Kompas.com - 22/03/2021, 11:18 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Filipina pada Minggu (21/3/2021) menuduh China mengepung mereka, setelah 220 kapal milisi terlihat di dekat pulau karang yang disengketakan di Laut China Selatan.

Penjaga pantai Filipina mendeteksi kapal-kapal itu dalam formasi barisan di Whitsun Reef yang berbentuk bumerang, sekitar 320 km di sebelah barat Pulau Palawan pada 7 Maret.

"Kami meminta China menghentikan tindakan ini dan segerak menarik kapal-kapal itu yang melanggar hak maritim kami dan melanggar batas wilayah kedaulatan kami," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana dikutip dari AFP.

Baca juga: 220 Kapal Penangkap Ikan China Masuk Perairan Filipina, Nyaris Ditembak

"Ini tindakan provokatif yang jelas untuk memiliterisasi wilayah tersebut. Ini wilayah dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina," lanjutnya.

Lorenzana melanjutkan, pemerintah sedang memikirkan tindakan yang tepat untuk melindungi nelayan Filipina, sumber daya laut negara, dan menjaga perdamaian serta stabilitas kawasan tersebut.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin menulis di Twitter, dia telah mengajukan protes diplomatik atas kedatangan ratusan kapal tersebut.

Hingga berita ini diunggah, Kedutaan Besar China di Manila belum berkomentar.

Baca juga: Elon Musk Pastikan Kerahasiaan Informasi Setelah Dituduh sebagai Mata-mata AS oleh China

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus tugas Filipina yang memantau Laut China Selatan pada Sabtu (20/3/2021) mengumumkan, mereka mendeteksi sekitar 220 kapal milisi maritim China awal bulan ini.

"Meskipun cuaca cerah saat itu, kapal-kapal China yang berkumpul di pulau karang tidak menunjukkan aktivitas penangkapan ikan yang nyata," kata gugus tugas tersebut dikutip dari AFP.

Amerika Serikat sebelumnya menuduh China menggunakan milisi maritim untuk mengintimidasi, memaksa, dan mengancam negara lain atas klaim hampir seluruh Laut China Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Setelah  Kirim Jet Tempur Tua ke Ukraina, Slovakia Ditawari AS Helikopter Tempur, Cukup Bayar Sepertiga

Setelah Kirim Jet Tempur Tua ke Ukraina, Slovakia Ditawari AS Helikopter Tempur, Cukup Bayar Sepertiga

Global
Menteri Israel Sebut Bangsa Palestina Tidak Pernah Ada, Langsung Diserang Pihak Lain

Menteri Israel Sebut Bangsa Palestina Tidak Pernah Ada, Langsung Diserang Pihak Lain

Global
Saat Pemerintah Selandia Baru Turun Tangan Bantu Anak Muda yang Susah Move On...

Saat Pemerintah Selandia Baru Turun Tangan Bantu Anak Muda yang Susah Move On...

Global
Menengok 10 Tahun Persahabatan Xi Jinping-Vladimir Putin

Menengok 10 Tahun Persahabatan Xi Jinping-Vladimir Putin

Global
Situasi New York Jelang Isu Trump Ditangkap: Polisi Siaga Tinggi, Pasang Barikade

Situasi New York Jelang Isu Trump Ditangkap: Polisi Siaga Tinggi, Pasang Barikade

Global
5 Orang Meninggal, Tanzania Konfirmasi Wabah Virus Marburg

5 Orang Meninggal, Tanzania Konfirmasi Wabah Virus Marburg

Global
Jubir PM Hongaria Perang Kata-kata dengan Kritikus Pakai ChatGPT

Jubir PM Hongaria Perang Kata-kata dengan Kritikus Pakai ChatGPT

Global
Nasib Kapal Pesiar Milik Saddam Hussein, Kini Jadi Tempat Piknik dan Memancing Nelayan

Nasib Kapal Pesiar Milik Saddam Hussein, Kini Jadi Tempat Piknik dan Memancing Nelayan

Global
Janda Bikin Pembunuh Suaminya Jatuh Cinta, Susun Rencana Balas Dendam Bertahun-tahun

Janda Bikin Pembunuh Suaminya Jatuh Cinta, Susun Rencana Balas Dendam Bertahun-tahun

Global
TikTok Perbarui Aturan Demi Raih Dukungan AS

TikTok Perbarui Aturan Demi Raih Dukungan AS

Global
5 Poin Rangkuman Pertemuan Xi Jinping dan Putin di Rusia

5 Poin Rangkuman Pertemuan Xi Jinping dan Putin di Rusia

Global
Beijing Alami Penyusutan Populasi Perdana Sejak 2003, Sejalan Tren Merosotnya Penduduk China

Beijing Alami Penyusutan Populasi Perdana Sejak 2003, Sejalan Tren Merosotnya Penduduk China

Global
Kakek 82 Tahun Dibakar saat Berjalan Pulang dari Masjid di Inggris

Kakek 82 Tahun Dibakar saat Berjalan Pulang dari Masjid di Inggris

Global
Rangkuman Hari Ke-391 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping-Putin Teken Deklarasi, PM Kishida Marah di Bucha

Rangkuman Hari Ke-391 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping-Putin Teken Deklarasi, PM Kishida Marah di Bucha

Global
Arab Saudi, Palestina, dan Mesir Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh pada Kamis 23 Maret

Arab Saudi, Palestina, dan Mesir Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh pada Kamis 23 Maret

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+