HELSINKI, KOMPAS.com - Finlandia dikenal sebagai negara yang rasa makanannya hambar dan musim dingin di sana berlangsung lama serta ekstrem.
Orang-orang Finlandia pun biasanya pendiam, cenderung melankolis, dan tak suka disorot banyak orang.
Namun, siapa sangka negeri yang juga terkenal dengan ponsel Nokia-nya ini sudah empat kali beruntun dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia?
Baca juga: Finlandia Kembali Jadi Negara Paling Bahagia Sedunia, di Mana Posisi Indonesia?
Ya, kesuksesan berulang Finlandia negara paling bahagia di dunia membantu mereka mengubah reputasi global, dan meningkatkan pariwisata serta bisnis.
Melansir pemberitaan AFP pada Sabtu (20/3/2021), berikut adalah kunci-kunci Finlandia menjadi negara paling bahagia sedunia.
Finlandia memiliki keunggulan di fasilitas publik kelas dunia, tingkat kejahatan rendah, kesenjangan sosial yang tak terlalu jauh, dan kepercayaan tinggi pada pemerintah.
"Dasar-dasarnya sangat bagus di sini. Tidak ada seorang pun yang hidup di jalanan, kami memang ada pengangguran tetapi layanan kesehatan berfungi, sebagian besar seperti itu," kata Ritta Matilainen, seorang penjual bunga, kepada AFP.
Musim dingin yang panjang dan gelap di Finlandia sempat dianggap penyebab tingginya kecanduan alkohol dan angka bunuh diri.
Akan tetapi, selama lebih dari 10 tahun terakhir fasilitas kesehatan masyarakat sangat membantu menurunkan jumlah kasusnya sampai lebih dari separuh.
Baca juga: Sukses Tangani Covid-19, Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia
Masakan Finlandia yang hambar dan tampilannya yang biasa pernah diejek sebagai sesuatu yang harus ditahan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi ketika menjabat dan berkunjung ke sana, serta Jacques Chirac kala masih memimpin Perancis.
Namun, para pemilik restoran dan produsen barang sekarang memuji kesederhanaan dan bahan-bahan alami masakan Finlandia.
Menurut mereka, itu adalah kunci negara di utara Eropa tersebut untuk menuju kesejahteraan.
Kunci lain dari kebahagiaan Finlandia adalah keluar ruangan dan bisa langsung menikmati hutan, ribuan danau, pemandian air panas tradisional, dan sauna.
Baca juga: Melihat Kehidupan di Finlandia, Negara Paling Bahagia di Dunia
Pada awal 2020 pariwisata ke Lapland di Finlandia utara mencapai rekor pengunjung tertinggi, dan menarik proyek investasi langsung lebih banyak dari kawasan lainnya di Nordik.
Kemudian saat pandemi membuat sektor wisata tutup, pengelola destinasi menawarkan tur virtual agar turis luar negeri bisa menikmati alam Finlandia yang bersih dari jauh.
"Walau orang-orang sekarang tak bisa bepergian, Anda bisa memimpikan Finlandia dan kebahagiaan hubungan sejati dengan alam, tempat Anda bisa benar-benar bersantai," kata Paavo Virkkunen kepala Layanan Promosi Finlandia di Business Finland, kepada AFP.
Baca juga: Cara Mudah Berbahagia Seperti Warga Finlandia
Dominasi Finlandia dalam empat tahun terakhir sebagai negara paling bahagia sedunia, ternyata juga menyisakan satu masalah.
Joel Willans seorang penduduk lama Finlandia mengungkapkan, masyarakat yang rendah stres sebenarnya telah menurunkan toleransi orang Finlandia kalau ada sesuatu yang tidak beres.
Willans adalah pemasar digital asal Inggris dan pembuat laman media sosial Very Finnish Problems, yang sudah menetap di Finlandia sejak awal 2000-an.
"Mereka bisa sangat dirugikan," katanya. "Gelembung kebahagiaan mereka mudah tertusuk ketika segala sesuatunya tidak berjalan sempurna."
Baca juga: Berbagi dengan Sesama Bikin Rasa Bahagia Lebih Besar
Laporan tahunan berjudul World Happiness Report yang menobatkan Finlandia negara paling bahagia di dunia, dirilis pada Jumat (19/3/2021).
Para peneliti di balik World Happiness Report menggunakan metode analisis Gallup dan meminta orang-orang di 149 negara untuk menilai kebahagiaan mereka sendiri.
Dalam menyusun laporan tersebut, para peneliti juga mempertimbangkan indikator lain seperti PDB, dukungan sosial, kebebasan pribadi, dan tingkat korupsi setiap negara.
Indikator-indikator tersebut dirata-rata selama tiga tahun terakhir mulai 2018 hingga 2020.
Indonesia berada pada peringkat 82 dari daftar tersebut. Sementara itu, Afghanistan berada di posisi paling bawah dan dinobatkan sebagai negara paling tidak bahagia di dunia tahun ini.
Para peneliti juga membandingkan data 2021 dengan rata-rata tahun sebelumnya untuk mengukur dampak pandemi Covid-19.
Hasilnya, mereka menemukan frekuensi emosi negatif yang lebih tinggi secara signifikan di lebih dari sepertiga negara.
Baca juga: Anjing Pendeteksi Virus Corona di Bandara Finlandia, Bagaimana Cara Kerjanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.