Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Korban Kekerasan Seksual Ungkap Sekte Seks Mantan Pacar

Kompas.com - 16/03/2021, 22:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

SYDNEY, KOMPAS.com - Di sebuah daerah terpencil di pedesaan di negara bagian New South Wales, Australia, seorang pria memiliki enam perempuan yang dijadikan budak seks.

Salah seorang mantan budak seks tersebut membeberkan apa yang dialaminya dan mendesak perempuan lain untuk berani berbicara.

Peringatan: Artikel ini berisi mengenai tindak kekerasan dan pelecehan seksual.

Ketika Felicity Bourke menyadari dirinya terkurung dalam sebuah kandang besi dengan kalung baja di lehernya, dia merasa tidak bisa melarikan diri dari James Davis, seorang pria yang dipanggilnya sebagai "master".

Peristiwa ini terjadi beberapa bulan setelah perempuan tersebut harus melalui manipulasi psikologis, pengendalian koersif, serta kekerasan seksual dari Davis, mantan tentara Australia berusia 40 tahun.

Pekan lalu, Davis ditahan oleh Polisi Federal Australia (AFP) dengan tuduhan melakukan perbudakan, seperti yang dilansir dari ABC Indonesia pada Selasa (16/3/2021). 

Baca juga: Sambil Tertawa, Wanita Ini Rekam Pelecehan Seksual terhadap Pacarnya yang Sekarat

AFP dapat bergerak setelah program ABC Four Corners dan ABC Investigations memberikan informasi dari penyelidikan selama lima bulan.

Ratusan foto, video, dokumen dan informasi dari lebih dari puluhan orang perempuan menggambarkan tindak kekerasan dan sisi gelap James Davis terhadap mereka.

Menurut catatan polisi, Davis memang pernah melakukan kekerasan fisik dan seksual terhadap perempuan, terutama pada remaja polos yang menjadi sasarannya di media sosial.

Sebelum ditahan, Davis tinggal bersama dengan enam perempuan yang ia panggil "budak" di sebuah properti kawasan terpencil di pedalaman New South Wales.

Para perempuan ini sebelumnya mengatakan bahwa mereka memang memilih untuk tinggal bersama Davis tanpa paksaan.

Felicity yang juga pernah menjadi pasangan Davis mengatakan ia pernah mengalami hal yang sama, bahkan ketika ia sedang menderita akibat kekerasan fisik ekstrem dan kekerasan seksual yang dialaminya selama bertahun-tahun.

"Dia telah mencuri semua hak saya sebagai seorang manusia dan kemampuan untuk hidup bagi diri saya sendiri. Saya takut dia akan membunuh saya," ucap Felicity.

Felicity percaya bahwa dengan membuka suara, orang lain yang mengalami hal serupa juga akan berani bercerita.

Baca juga: Gubernur New York Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual oleh Mantan Pegawainya

"Saya selalu memikirkan bagaimana perasaan perempuan lain dan ketika berada di posisi itu, ketika semua kekuatan yang kita punya direnggut. Sulit sekali untuk melarikan diri," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com