Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Balas Tuduhan AS Soal Transparansi Informasi Covid-19

Kompas.com - 14/02/2021, 21:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

BEIJING, KOMPAS.com - China membalas tuduhan dari Amerika Serikat (AS) bahwa Beijing menyembunyikan beberapa informasi tentang wabah virus corona dari para penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Melansir AP pada Sabtu (13/2/2021), Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pihaknya memiliki keprihatinan mendalam tentang cara penyampaian temuan awal penyelidikan Covid-19. Washington mempertanyakan tentang proses yang digunakan untuk merumuskan kesimpulannya.

"Laporan ini harus independen, dengan temuan ahli yang bebas dari intervensi atau perubahan oleh pemerintah China," katanya.

Jake merujuk pada misi WHO yang menyelidiki asal-usul pandemi di pusat kota Wuhan, tempat virus corona pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.

"Untuk lebih memahami pandemi ini dan mempersiapkan diri untuk yang berikutnya, China harus menyediakan datanya sejak hari-hari paling awal wabah," tuntut pejabat Gedung Putih itu.

Tuduhan itu ditanggapi Pemerintah Beijing, pada Minggu (14/2/2021).

Kedutaan Besar China di Washington dalam pernyataannya menyatakan AS telah sangat merusak kerja sama internasional terkait Covid-19.

Tapi sekarang, Washington malah menuding negara-negara lain yang telah setia mendukung WHO dan pada WHO sendiri.

Baca juga: Diliputi Rasa Frustrasi, Ahli WHO dan AS Minta Lebih Banyak Data dari China

Pemerintah China menyambut baik keputusan Presiden AS Joe Biden, untuk membatalkan langkah pemerintahan Trump untuk meninggalkan WHO. Dengan itu AS diharapkan akan berpegang teguh pada standar tertinggi.

Beijing meminta Washington mengambil sikap yang serius, tulus, transparan dan bertanggung jawab. Mau memikul tanggung jawab yang semestinya, mendukung kerja nyata WHO dan berkontribusi pada kerja sama internasional terkait Covid-19.

Salah kutip?

Menyusul tuduhan China menahan data yang dipublikasikan The New York Times dan outlet media lainnya, anggota tim investigasi WHO Peter Daszak berkicau di Twitter: "Ini (publikasi) BUKAN pengalaman saya dalam misi @WHO."

Lebih lanjut dalam kicauannya Peter Daszak mengatakan sebagai pemimpin kelompok kerja hewan/lingkungan, dia menemukan kepercayaan & keterbukaan dengan rekannya di China.

“Kami telah mendapatkan akses ke seluruh data baru yang penting. Kami MENINGKATKAN pemahaman kami tentang kemungkinan jalur kebocoran," tulisnya Daszak.

Anggota tim lainnya, Thea Koelsen Fischer dari Denmark, juga mengatakan tidak memiliki pengalaman dalam hal publikasi. Dia mensiratkan adanya beberapa komentar yang disalah artikan di media.

Menurutnya pihaknya telah membangun hubungan yang baik dengan "The Chinese/Int Epi-team."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com