Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Gandeng Tabrak Pembatas Jalan, Menggelantung di Jembatan Layang

Kompas.com - 16/01/2021, 22:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Paling tidak delapan orang terluka dalam kecelakaan di Kota New York, dengan bus gandeng jatuh dari jembatan layang ke jalan di bawah dan menyebabkan bus tersebut menggelantung.

Dinas kebakaran kota dalam kicauan mereka mengungah gambar bus yang jatuh di kawasan Bronx pada Kamis (14/1/2021) malam waktu setempat.

Bagian belakang bus masih berada di jembatan layang sementara bagian depan bus berada di jalan yang berada di bawah jembatan.

Baca juga: Foto Viral Tunjukkan Wanita Taiwan Naik Bus dengan 9 Jarum di Kepala

Pengemudi bus termasuk korban luka, menurut para petugas, dan dilaporkan dalam kondisi parah.

Penyebab kecelakaan masih belum diketahui.

"Sejauh ini, kami menangani delapan orang dalam kecelakaan ini," kata Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Paul Hopper.

"Bus jatuh sekitar 50 kaki (15 meter) ke jalan. Para pasien mengalami luka-luka akibat jatuh dari ketinggian," katanya dalam pernyataan Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Bus Berisi Para Peziarah Ditabrak Kereta, 20 Orang Tewas

Para petugas pemadam kebakaran "memastikan tidak ada bahan bakar dan materi berbahaya lain di seputar kendaraan" sebelum menarik bus ke jalan.

Pejabat dewan kota New York Mark Levine dalam kicauannya menulis, para petugas menutup seluruh daerah itu setelah "kecelakaan mengerikan" tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com