Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lengser, Trump Malah Buka Banyak Lahan Arktik untuk Pengeboran Minyak AS

Kompas.com - 05/01/2021, 16:32 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jelang meninggalkan jabatannya sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat (AS), Donald Trump membuka banyak lahan untuk pengeboran minyak di wilayah Arktik, North Slope, Alaska.

Melansir Aljazeera, pemerintahan Trump telah menyelesaikan rencananya untuk membuka wilayah luas di Arktik, yang sebelumnya dilindungi dari pengeboran minyak.

Aktivitas itu sebelumnya dilarang dan wilayahnya dilindungi sejak era pemerintah presiden Reagan.

Baca juga: Minyak Solar di Rusia Tumpah, Cemari Samudera Arktik

Biro Manajemen Tanah AS pada Senin (4/1/2021) merilis rencananya untuk Cadangan Minyak Nasional di Alaska (NPR-A), di sebidang tanah seluas 9,3 juta hektar bagian barat North Slope.

Rilis rencana itu ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri AS David Bernhardt. Keputusan itu merupakan satu dari sekian tindakan pro-pengeboran yang dilakukan pemerintahan Trump di hari-hari terakhir jabatannya.

Pada Rabu besok, biro itu menjadwalkan lelang hak pengeboran di Arctic National Wildlife Refuge (ANWR) di bagian timur North Slope.

Baca juga: AS Izinkan Pengeboran Minyak di Suaka Margasatwa Alaska, Beruang dan Rusa Kutub Makin Terancam

Sementara itu, rencana yang ditandatangani juga memungkinkan pengembangan minyak di sekitar 80 persen dari cadangan.

Di bawah aturan yang ditetapkan oleh mantan Presiden Barack Obama, sekitar setengah dari cadangan yang tersedia disewakan, sedangkan setengah lainnya dilindungi dengan alasan lingkungan dan adat.

Rencana Trump itu memungkinkan adanya penyewaan di Danau Teshekpuk yang luas, danau terbesar di Alaska Arktik dan surga bagi burung serta satwa liar lain yang bermigrasi.

Di era pemerintahan Reagan, Danau Teshekpuk dilarang untuk disewakan.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat di AS, 7 Orang Tewas Termasuk Anggota DPR Alaska

“Kami memperluas akses ke potensi energi besar bangsa kami dan menyediakan peluang ekonomi serta penciptaan lapangan kerja bagi penduduk asli Alaska dan negara kami,” kata Casey Hammond, wakil utama Menteri Departemen Dalam Negeri.

Apa yang direncanakan pemerintahan Trump itu mendapat kecaman, khususnya dari pihak aktivis lingkungan.

"Kita bisa melihat akhir dari beruang kutub di dataran pantai Arctic National Wildlife Refuge dalam hidup kita," ujar Jamie Rappaport Clark dari Defenders of Wildlife.

“Untuk mempromosikan pengeboran minyak baru di wilayah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim adalah salah kaprah, terutama ketika banyak orang Amerika menentang gagasan itu,” ungkap Margaret Williams, direktur Program Arktik Dana Margasatwa Dunia (WWF).

Baca juga: Diguncang Gempa 7,5 M, Pantai Selatan Alaska AS Terancam Tsunami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com