Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Menelusuri Sejarah Zombie di Haiti

Kompas.com - 24/12/2020, 21:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Dari serial televisi Amerika The Walking Dead dan film World War Z, makhluk supranatural bernama "zombie" kerap ditangkap dalam potret budaya pop Amerika bahkan sampai saat ini.

Istilah zombie bisa dilekatkan pada apa saja, manusia yang sudah mati kemudian bangkit menjadi makhluk menyeramkan yang tak punya 'jiwa' dan memangsa manusia yang masih hidup.

Penamaan itu berkembang luas, tak hanya berfokus pada manusia. Belakangan ini, cerpelai-cerpelai di Denmark yang mayatnya 'menyembul' keluar bahkan disebut 'Zombie Cerpelai'.

Mayat-mayat cerpelai yang dibantai karena mengandung mutasi Covid-19 yang berbahaya membusuk lalu membentuk gas sehingga mendorong mereka keluar dari tanah dan menyembul seakan-akan 'hidup kembali'.

Dengan sejarah panjang dan ketertarikan budaya pop Amerika terhadap 'mayat hidup' dalam literatur dan bioskop-bioskop mereka rupanya zombie bukanlah produk imajinasi Amerika.

Baca juga: Sinopsis The Woodsman and the Rain, Kisah Penebang Pohon dan Zombie

Para zombie memiliki penelusuran sejarah sampai haiti yang berakar pada kebiasaan beragam di Afrika.

Menurut cerita rakyat Haiti, seperti dikutip dari buku Race, Oppression and the Zombie, zombie adalah produk dari mantra penyihir Voodoo yang disebut Bokor.

'Bokor' diyakini berasal dari Afrika Barat, dan dibawa ke Haiti oleh budak dari wilayah itu. Adapun konsep zombie sendiri berkembang lebih jauh dengan agama Voodoo.

Zombie, dilansir dari the Atlantic, menjadi bagian dari folklor masyarakat Haiti setelah Revolusi Haiti tahun 1804 yang mengakhiri era kolonial Perancis.

Mitos yang termasuk dalam folklor itu berkembang dalam agama Voodoo dengan Haiti percaya bahwa zombie adalah mayat yang dihidupkan kembali oleh para dukun dan pendeta Voodoo.

Penyihir Bokor menyihir mayat-mayat itu dan digunakan sebagai tenaga kerja gratis atau diperintah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan keji.

Baca juga: Khawatir Makin Banyak Cerpelai Bangkit dari Kubur, Denmark Akan Bakar Bangkainya

Representasi dari para budak yang diperlakukan kejam

Meski begitu, sebuah pendapat mengatakan bahwa zombie yang lahir dari agama Voodoo Haiti adalah representasi rapuh dari kecemasan masyarakat atas perbudakan, bercampur dengan okultisme dari para penyihir dan ahli nujum.

Menurut Profesor Amy Wilentz dari University of California, zombie adalah "keturunan yang sangat logis dari perbudakan Dunia Baru". 

Menurut Wilentz, karena perbudakan di Haiti kolonial sangat kejam, kematian merupakan satu-satunya jalan keluar.

Meski begitu, mitos zombie menjadi momok dan banyak yang enggan melakukan bunuh diri meski hidup mereka sangat pahit.

Di dalam tulisan esainya yang diterbitkan The New York Times, Wilentz menulis, "bunuh diri adalah satu-satunya cara bagi perbudakan untuk mengambil alih tubuhnya sendiri, namun kekhawatiran menjadi zombie mungkin menjadi alasan mereka mengurungkan niat bunuh diri... Menjadi zombie adalah mimpi buruk tiap budak."

Baca juga: Capai 1 Juta Penjualan Tiket di Korea Selatan, Ini Sinopsis Film Zombie #Alive

Selama bertahun-tahun, para peneliti dan antropolog terkadang mencoba meneliti kepercayaan voodoo Haiti soal zombie.

Pada 1937, penulis Zora Neale Hurston pergi ke Haiti untuk meneliti bea cukai negara itu untuk bukunya, Tell My Horse. Pada 1943 dia diwawancarai untuk menjelaskan apa definisi zombie.

Hurston menjawab, "Zombie seharusnya adalah orang mati yang hidup; orang mati yang dibangkitkan tetapi tanpa jiwa mereka. Mereka dapat menerima perintah dan mereka seharusnya tidak pernah lelah sehingga mampu melaukan apa yang diperintah tuannya."

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Zombie - The Cranberries

Salah satu studi paling terkenal tentang zombie Haiti adalah buku dari seorang etno-botanis Wade Davis pada tahun 1985; The Serpent and the Rainbow: A Harvard Scientist's Astonishing Journey into the Secret Societies of Haitian Voodoo, Zombies and Magic.

Buku itu kontroversial, berisi tentang upaya mencari tahu asal-usul zombie. Wade mempelajari kasus Clairvius Narcisse, seorang pria yang diyakini telah berubah menjadi zombie padahal dia sebenarnya diracun ikan buntal dan kodok dan diberi obat halusinogen tetrodotoksin yang membuatnya terjaga, seakan-akan seperti zombie.

Publikasi penelitian sang etno-botanis membuat kehebohan dengan peneliti lain mengeklaim metodologi Wade Davis tidaklah ilmiah.

Bagaimana zombie bisa tercipta mungkin akan selalu menjadi misteri, namun mengapa folklor itu mengakar di Haiti bisa menjadi suatu kejelasan bahwa terminologi zombie mungkin benar sebagai representasi dari kekejaman kolonial terhadap budak-budak mereka di Afrika.

Baca juga: Terekam, Pelelangan Budak Afrika Seharga Rp 5,4 Juta Per Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Phunjo Jhangmu Lama, Perempuan Tercepat yang Capai Puncak Gunung Everest

Kisah Phunjo Jhangmu Lama, Perempuan Tercepat yang Capai Puncak Gunung Everest

Global
Balas Serangan Balon Sampah, Korsel Bakal Mulai Lagi Siaran Anti-Korut

Balas Serangan Balon Sampah, Korsel Bakal Mulai Lagi Siaran Anti-Korut

Global
Rudal Hantam 2 Kapal Kargo di Lepas Pantai Yaman

Rudal Hantam 2 Kapal Kargo di Lepas Pantai Yaman

Global
Dilanda Kerusuhan, Kaledonia Baru di Ambang Perang Saudara

Dilanda Kerusuhan, Kaledonia Baru di Ambang Perang Saudara

Global
Serangan Kekerasan pada Politisi Eropa Kian Meningkat

Serangan Kekerasan pada Politisi Eropa Kian Meningkat

Global
Serangan PM Denmark Disebut Tidak Bermotif Politik

Serangan PM Denmark Disebut Tidak Bermotif Politik

Global
Korea Utara Kembali Hujani Korea Selatan dengan 330 Balon Sampah

Korea Utara Kembali Hujani Korea Selatan dengan 330 Balon Sampah

Global
Arab Saudi Keluarkan Lebih dari 300.000 Jemaah Haji Ilegal dari Mekkah

Arab Saudi Keluarkan Lebih dari 300.000 Jemaah Haji Ilegal dari Mekkah

Global
Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Global
PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

Global
Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Global
[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

Global
Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com