Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redakan Sengketa Airbus-Boeing, Inggris Akan Turunkan Tarif Barang AS

Kompas.com - 09/12/2020, 11:25 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Inggris akan menangguhkan tarif balasan yang dikenakan pada barang-barang Amerika Serikat (AS) mulai 1 Januari 2021, melansir Reuters pada Rabu (09/12/20)

Departemen perdagangan Inggris mengatakan, kebijakan itu dilakukan untuk mengurangi konflik perdagangan internasional yang merusak.

Yaitu, terkait perselisihan berkepanjangan atas subsidi pesawat Uni Eropa (UE) kepada produsen pesawat Boeing Co dan Airbus SE.

Keputusan tersebut menandai dimulainya perbedaan kebijakan perdagangan antara Inggris dengan Uni Eropa. Aturan ini mulai berlaku saat Inggris resmi keluar dari aturan dan regulasi blok tersebut.

Dengan ini, Inggris juga menunjukan ambisinya untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Amerika Serikat.

Pertarungan tarif multi-miliar dollar antara Amerika Serikat dan Uni Eropa terkait dengan perselisihan berkepanjangan atas subsidi negara untuk produsen pesawat Airbus dan Boeing.

“Pada akhirnya, kami ingin meredakan konflik dan mencapai penyelesaian melalui negosiasi sehingga kami dapat memperdalam hubungan perdagangan kami dengan AS,” kata Menteri Perdagangan Inggris Liz Truss dalam sebuah pernyataan.

Baik AS maupun UE belum memberikan komentar terkait hal ini.

Baca juga: Uni Eropa Izinkan Boeing 737 Max Terbang Januari 2021

Inggris akan secara resmi meninggalkan UE pada bulan Januari, sesuai ketentuan pengaturan keluar transisi 11 bulan. Sebelumnya, Inggris bergabung dengan UE dalam menerapkan tarif pada 4 miliar AS (Rp 56 triliun) barang AS pada bulan November.

Langkah-langkah tersebut disahkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyusul keputusan WTO 2019 untuk menyetujui tarif AS atas 7,5 miliar dollar AS (Rp 105 triliun) barang UE.

Namun kemudian, Inggris menyatakan akan menangguhkan tarif itu untuk mencoba membujuk Amerika Serikat mencapai kesepakatan.

Inggris memeringatkan bahwa pihaknya dapat memberlakukannya kembali jika perundingan kesepakatan tidak mengarah pada hasil yang memuaskan.

Sementara itu, UE pesimis tentang kemungkinan perubahan tiba-tiba dalam kebijakan dari Amerika Serikat, bahkan ketika kepresidenan "America First" akan berakhir.

Kebijakan baja bertahan

Kementerian Perdagangan Inggris telah berulang kali mengkritik tarif AS, yang telah merugikan ekspor Inggris seperti wiski Scotch.

Sementara The Distilled Spirits Council of the United States (Asosiasi Perdagangan AS) memuji keputusan Inggris.

Mereka mendesak Washington untuk memanfaatkan kesempatan untuk bekerja dengan Inggris guna menyelesaikan sengketa subsidi pesawat dan bergerak untuk mengakhiri tarif baja dan aluminium.

Setelah keluar dari UE, mengikuti hasil tipis pemungutan suara referendum 2016, Inggris ingin memanfaatkan kebebasan barunya untuk mencapai kesepakatan perdagangan bilateral.

Baca juga: RI dan AS Akhiri Sengketa Dagang Rokok Kretek

Amerika Serikat dipandang sebagai yang teratas dalam daftar keinginan Inggris. Kemajuan pembicaraan dengan pemerintahan Trump masih terbatas.

Sementara, masih harus dilihat bagaimana Presiden terpilih Joe Biden akan memprioritaskan kesepakatan ini kemudian.

Pejabat AS dan Eropa bertemu di tingkat senior untuk menyelesaikan sengketa subsidi pesawat, menurut berbagai sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Truss mengatakan tarif terpisah untuk barang-barang AS yang berkaitan dengan perselisihan atas baja dan aluminium akan tetap diberlakukan setelah 1 Januari untuk melindungi industri baja dan aluminium Inggris.

Amerika Serikat pada 2018 memberlakukan tarif pada baja dan aluminium yang berasal dari UE, dengan alasan masalah keamanan nasional.

UE, termasuk Inggris, membalas dengan tarifnya sendiri, dengan alasan kekhawatiran AS tidak berdasar.

Truss mengatakan pemerintah Inggris akan berkonsultasi dengan sektor baja dan aluminium untuk melihat apakah tarif barang-barang AS dapat disesuaikan dengan lebih baik agar sesuai dengan ekonomi Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com