Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Personel Tak Dikenal, Korea Selatan Gelar Operasi di Perbatasan

Kompas.com - 04/11/2020, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Tentara Korea Selatan menggelar operasi di dekat perbatasan dengan Korea Utara pada Rabu (4/11/2020) setelah mendeteksi "personel tak dikenal" di sana.

Pengumuman operasi itu disampaikan kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan sebagaimana dilansir dari The Globe and Mail, Rabu.

Melalui sebuah pernyataan, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa alat pengawasan Korea Selatan melihat seseorang di bagian timur Zona Demiliterisasi (DMZ).

Pihaknya mengatakan akan mengungkapkan informasi yang lebih detail setelah operasi tersebut selesai.

Baca juga: Kisah Perang: Terciptanya 2 Korea dari Medan Laga dan Gencatan Senjata Terlama

Kantor berita Yonhap, mengutip seorang pejabat militer tak dikenal, melaporkan bahwa pencarian sedang dilakukan di daerah tersebut setelah seseorang diyakini telah memanjat pagar kawat DMZ dalam semalam.

Orang tersebut diyakini telah mencoba membelot ke Korea Selatan. Tidak jelas apakah orang itu seorang tentara atau warga sipil.

Berdasarkan laporan, lebih dari 30.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan selama 20 tahun terakhir.

Sebagian besar orang yang melarikan diri tersebut ke Korea Selatan melalui China. Tetapi, sejumlah kecil warga Korea Utara kadang-kadang masih melarikan diri melalui perbatasan darat DMZ.

Baca juga: Korea Selatan Terapkan Sistem Social Distancing 5 Tingkat, Apa Saja?

Dalam persaingannya, baik Korea Selatan dan Korea Utara secara rutin mengirim agen dan mata-mata ke wilayah satu sama lain melalui DMZ.

Namun, insiden terbaru yang dilaporkan tersebut adalah insiden pertama dalam beberapa tahun terakhir.

Yonhap mengatakan militer Korea Selatan meningkatkan tingkat kesiapan anti-infiltrasi di wilayah garis depan pada Rabu.

Namun, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.

Baca juga: Bunuh Pejabat Korea Selatan, Korea Utara Justru Salahkan Seoul

Kemungkinan pelanggaran perbatasan terjadi ketika pemerintah Korea Selatan membuka kembali sebuah desa di sisi selatan perbatasan antar-Korea untuk pengunjung sipil.

Korea Selatan memang menutup desa tersebut selama setahun karena penyebaran demam babi Afrika di wilayah yang memaksa pekerja untuk memusnahkan sekitar setengah juta babi.

Desa perbatasan itu bernama Panmunjom.

Kementerian Unifikasi Korea Utara mengatakan tur ke Panmunjom akan dimulai dengan uji coba pada Rabu sebelum secara resmi dibuka kembali pada Jumat (6/11/2020).

Baik Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang setelah Perang Korea (1950-1953) berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata.

Baca juga: Korea Utara Sebut Debu Kuning dari China Bawa Virus Corona, Imbau Rakyatnya Tinggal di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com