Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terhenti, Ini Tantangan Pengembangan Vaksin Corona AstraZeneca

Kompas.com - 01/11/2020, 22:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Saat ini terdapat lebih dari 200 kandidat vaksin virus corona yang sedang dikembangkan di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya dianggap sebagai yang terdepan karena sudah mencapai uji klinis tahap 3.

Salah satu vaksin yang menarik perhatian khusus adalah vaksin Oxford ChAdOx1 atau juga dikenal AZD1222.

Vaksin dari perusahaan bioteknologi Vaccitech tersebut dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca, bekerja sama dengan Universitas Oxford.

Baca juga: Pemerintah Jepang Godok RUU Vaksin Virus Corona Gratis

Respons kekebalan pada orang tua dan muda

The Guardian, dengan mengutip seorang pengembang vaksin yang tidak disebutkan namanya, melaporkan pada 27 Oktober bahwa penelitian terbaru menunjukkan vaksin "menghasilkan respons kekebalan pada orang tua begitu pun dengan yang muda".

Laporan itu menambahkan bahwa baik Universitas Oxford maupun mitra komersialnya AstraZeneca tidak akan merilis data dari uji coba awal yang menunjukkan efek positif, yang saat ini sedang dikirimkan ke jurnal peer-review.

Laporan itu juga menyebut bahwa AstraZeneca baru-baru ini membagikan temuannya pada pertemuan akademik tertutup.

Baca juga: Israel Mulai Uji Coba Kandidat Vaksin Covid-19 terhadap Manusia

Uni Eropa percepat peninjauan

Badan Pengawas Obat Eropa (European Medicines Agency atau EMA) telah memulai peninjauan terhadap AZD1222. Peninjauan ini menjadi yang pertama kalinya dilakukan oleh Uni Eropa untuk kandidat vaksin virus corona.

Mengingat situasi yang mendesak saat ini, maka peninjauan dilakukan dengan prosedur yang dipercepat. Untuk menghemat waktu, otoritas memeriksa data pengujian di saat yang bersamaan ketika data itu masih dikumpulkan.

Biasanya pengujian harus diselesaikan terlebih dahulu, baru setelahnya semua hasil pengujian diserahkan ke EMA sekaligus.

Di bawah prosedur saat ini, dapat dibayangkan bahwa vaksin bisa dirilis hanya beberapa hari setelah pengujian akhir - jika otoritas yakin bahwa vaksin itu manjur dan aman.

Namun, EMA sejauh ini menolak mengatakan berapa lama peninjauan dan evaluasi tersebut akan berlangsung. EMA hanya mengatakan bahwa tes dengan ribuan relawan sedang dilakukan dan hasilnya diharapkan ada dalam beberapa pekan atau bulan mendatang.

Baca juga: Penggunaan 2 Vaksin Influenza di Singapura Dihentikan, Ini Sebabnya

Pesanan di awal yang berisiko

Meskipun belum jelas apakah vaksin itu akan disetujui pada akhirnya, banyak pemerintah, termasuk Jerman, sudah memesan puluhan juta dosis vaksin.

Dan AstraZeneca telah menandatangani perjanjian yang mengikat dengan Serum Institute of India untuk memproduksi setidaknya 300 juta dosis.

Bagi negara yang sudah memesan vaksin, dan bagi AstraZeneca sendiri, pemesanan awal semacam ini adalah pertaruhan ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com