Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: 'Devil's Breath' dan Mitosnya yang Kelam

Kompas.com - 29/10/2020, 20:57 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Tumbuhan Napas Iblis menyelubungi kekuatan racunnya dalam tampilan yang benar-benar sederhana.

Bunga-bunga ini tumbuh subur hampir di seluruh planet ini, terutama di daerah asalnya di Amerika Utara dan Selatan.

Di Kolombia misalnya, tumbuhan ini secara kimiawi diproses bunga dan bijinya menjadi bubuk putih tak berbau dan tak berasa yang dapat digunakan untuk tujuan yang sangat jahat.

Baca juga: Kisah Misteri: Mereka yang Datang dari Balik Lemari Kamar Mandi...

Serum kebenaran

Di dunia medis, Napas Iblis disebut juga Skopolamin atau Hyoscine.

Meski beberapa orang Kolombia menggunakan serbuk putih Napas Iblis alias skopolamin untuk melancarkan misi-misi jahat, tumbuhan ini sebenarnya sudah lama dipakai dalam dunia medis maupun bahkan dalam penyelidikan.

Pada tahun 1880, seorang ilmuwan Jerman Albert Ladenburg dikabarkan pertama kali menggunakan skopolamin sebagai 'serum kebenaran'.

CIA pertama kali diyakini menggunakan skopolamin atau Napas Iblis dalam laporan Los Angeles Record tahun 1922, sejak Dr Robert House yang menemukan kandungan skopolamin dan menggunakannya untuk menginterogasi para tahanan.

Eksperimen awal House diklaim berhasil dengan didapatkannya informasi dari para tahanan. Dia menerbitkan lebih dari 10 makalah tentang skopolamin yang kemudian gagasannya tentang kebenaran semu magis tumbuhan itu mulai disadari publik.

Meski begitu, akibat laporan yang dia tulis sendiri, bahwa orang yang diberi dosis tertentu dari skopolamin tidak dapat berbohong tapi juga tidak punya kekuatan berpikir yang kuat, kemampuan skopolamin sebagai 'serum kebenaran' masih diragukan.

Selain CIA, Soviet juga secara luas diyakini telah menggunakan skopolamin dalam interogasi selama Perang Dingin. 

Bahkan Nazi pun dikabarkan menggunakan Napas Iblis itu terhadap orang-orang yang mereka tawan untuk mendapatkan informasi.

Baca juga: Kisah Misteri: Peter Stumpp, Manusia Serigala dari Bedburg

Mitos yang 'magis'

Sejarah penggunaan Napas Iblis yang masih simpang-siur menyiratkan adanya mitos-mitos 'magis'. Mulai dari tradisi Yunani kuno sampai ritual Shaman, tumbuhan penghasil skopolamin ini punya laporan sejarah kelam.

Konon, orang Yunani kuno telah menggunakan tumbuhan yang memproduksi skopolamin sebagai obat penenang (candu) dan obat penenang untuk keperluan medis.

Berbagai budaya di seluruh Eropa dan Asia juga menggunakannya dalam bir yang dikenal dengan istilah 'minuman ajaib' sejak zaman Perunggu.

Para penyihir yang dituduh selama inkuisisi Spanyol diduga menggunakan henbane  salah satu tumbuhan yang juga menghasilkan skopolamin sebagai bahan penting dalam ramuan mereka.

Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa di era pra-kolonial Kolombia, para pemimpin baru menggunakan skopolamin untuk memikat istri dan para simpanan dari para pemimpin yang lengser menuju kuburan massal dan di sana, para wanita itu dikubur hidup-hidup.

Secara medis, skopolamin juga punya khasiat mengobati seperti untuk analgesik, anestesi dan antihistamin.

Sementara dalam ritual Shaman, tanaman-tanaman yang mampu memproduksi skopolamin biasanya digunakan psikoaktif untuk tujuan spiritual.

Baca juga: Kisah Misteri: Kematian Ganjil 9 Pendaki Dyatlov Pass

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com