Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamer Rudal Balistik Raksasa, Kim Jong Un Tantang Presiden AS?

Kompas.com - 11/10/2020, 19:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Pakar menyatakan, Kim Jong Un bermaksud memberikan tantangan kepada Presiden AS, baik sekarang maupun yang terpilih nanti, ketika memamerkan rudal balistik raksasa di parade militer Korea Utara.

Kim menyaksikan sendiri ketika rudal balistik antar benua itu (ICBM) melintas di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, pada Sabtu (10/10/2020).

Analis bersepakat, senjata yang belum diketahui itu merupakan ICBM berbahan bakar cair bergerak terbesar yang pernah dilihat di muka Bumi ini.

Baca juga: Inilah Rudal Balistik Antar Benua Terbaru Korea Utara

ICBM itu diyakini didesain untuk membawa sejumlah hulu ledak dan bisa masuk ke dalam independent re-entry vehicles atau MIRVs.

Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies menyatakan, keberadaan senjata itu jelas "mengalahkan sistem pertahanan AS di Alaska".

Dalam kicauannya, Lewis menuturkan bahwa jika rudal balistik antar benua itu membawa 3-4 hulu ledak sekaligus, maka anggaran militer AS bakal membengkak.

Pentagon setidaknya harus menghabiskan 1 miliar dollar AS (Rp 14,7 triliun) untuk memasang 12-16 sistem pencegat dan menghadapi setiap hulu ledak.

"Dengan biaya sebesar itu, saya sangat yakin Korea Utara bisa menambahkan hulu ledak lebih cepat dibanding AS yang memasang pencegat," tulis Lewis.

Rudal balistik yang dipamerkan saat parade militer itu diyakini mempunyai panjang 24 meter, dengan diameter mencapai 2,5 meter.

Baca juga: Ceritakan Kesulitan Korea Utara, Kim Jong Un Menangis

Pakar misil Markus Schiller menyatakan, senjata tersebut berisi setidaknya 100 ton hahan bakar, dan butuh beberapa jam untuk mengisinya.

Schiller menerangkan, pada praktiknya benda ini hampir tidak bisa digunakan. Karena berbagai skenario pengangkutannya membawa risiko.

"Anda tentu tak bisa membawanya dalam keadaan penuh bahan bakar, atau mengisinya di tempat peluncuran," jelas Schiller.

Dia menjelaskan, karena begitu berat dan ukurannya yang raksasa, rudal ini tidak akan bisa berperan banyak kecuali untuk sekadar ancaman.

"Seperti mengirim pesan 'kami sekarang mempunyai ICBM mobil dengan MIRVs. Takutlah kepada kami'," kata dia seperti dikutip AFP Minggu (1/10/2020).

Sejumlah pengamat menduga, benda yang dipamerkan itu masih berjenis model. Sehingga tak bisa diyakini keampuhannya kecuali sudah menjalani uji coba.

Baca juga: Kim Jong Un Minta Maaf untuk Sulitnya Hidup di Korea Utara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com