Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Dituding Ingin Dirikan "Kerajaan Turki" Lewat Bantuan ke Azerbaijan

Kompas.com - 08/10/2020, 08:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

YEREVAN, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dituding ingin mendirikan kerajaan lewat bantuan kepada Azerbaijan dalam perang di Nagorno-Karabakh.

Tudingan itu disampaikan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, di mana dia menuding dua negara hendak melakukan genosida bagi bangsanya.

Lebih dari 300 orang diyakini tewas dalmm perang di kawasan yang diakui bagian ke dalam Azerbaijan, namun diisi oleh mayoritas Armenia.

Baca juga: Kehancuran Perang Armenia-Azerbaijan Tidak Berkesudahan, Setengah Populasi Nagorno-Karabakh Mengungsi

Baku menyatakan, kota mereka yang berada di zona konflik juga dihajar oleh persenjataan berat, dalam konflik terparah dalam 25 tahun terakhir.

Baku tembak itu mengkhawatirkan banyak pihak. Karena semakin mendekati wilayah yang dilalui pipa berisi gas dan minyak dari Azerbaijan ke Eropa.

"Apa yang kita saksikan saat ini adalah serangan teroris yang dilakukan Azeri dan Turki," jelas PM Pashinyan dilansir Daily Mail Rabu (7/10/2020).

"Bagi saya, tidak ada keraguan bahwa ini merupakan upaya untuk melakukan genosida bagi bangsa kami, dan kebijakan menegakkan kerajaan Turki," lanjutnya.

Pashinyan membicarakan peristiwa pada Perang Dunia I, di mana Kekaisaran Ottoman medio 1915 sampao 1923 diyakini membantai 1,5 juta etnis Armenia.

Ankara mengakui, banyak dari etnis tersebut tewas dalam perang. Namun, mereka membantah sudah mengatur secara sistematis, di mana banyak negara menyebutnya genosida.

Perang terbaru dua negara pecahan Uni Soviet di Nagorno-Karabakh itu pecah pada 27 September, dan berpotensi menyeret pemain besar macam Rusia dan Turki.

Kedua negara tidak memedulikan seruan internasional untuk menghentikan tembak menembak, dan kembali ke meja perundingan.

Dalam wawancara dengan Sky News, PM Armenia sejak Mei 2018 itu menuturkan pemerintahan Erdogan sudah "mendukung dan mengobarkan konflik" di sana.

Dia juga mengeklaim Ankara mengirimkan sejumlah tentara bayaran dari Suriah untuk mendukung Baku dalam peperangan di Karabakh.

Klaim tersebut sesuai dengan ucapan Presiden Perancis Emmanuel Macron, yang dikonfirmasi sendiri oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang dibantah Ankara.

Baca juga: PM Armenia Tuding Turki Dalang Perang Melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Global
Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Global
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Global
Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Disebut Telah Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Disebut Telah Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Global
Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Global
Kereta Barang Tabrak Kereta Penumpang Ekspres di India, Jumlah Korban Belum Diketahui

Kereta Barang Tabrak Kereta Penumpang Ekspres di India, Jumlah Korban Belum Diketahui

Global
8 Orang Tewas Kehabisan Napas dalam Truk Berpendingin di China

8 Orang Tewas Kehabisan Napas dalam Truk Berpendingin di China

Global
Houthi Serang 3 Kapal, Salah Satunya Milik Militer AS

Houthi Serang 3 Kapal, Salah Satunya Milik Militer AS

Global
Polisi Tembak Pria Bawa Kapak dan Bom Molotov Jelang Pertandingan Euro

Polisi Tembak Pria Bawa Kapak dan Bom Molotov Jelang Pertandingan Euro

Global
Penembakan Massal di Michigan, 9 Orang Terluka, Pelaku Bunuh Diri

Penembakan Massal di Michigan, 9 Orang Terluka, Pelaku Bunuh Diri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com