YEREVAN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Jumat (2/10/2020) mengklaim, memiliki bukti pasukan Azerbaijan yang saat ini memerangi pasukan Yerevan di Nagorny Karabakh didukung secara militer oleh Turki.
Setidaknya 130 orang tewas dalam pertempuran yang berlangsung berhari-hari itu, dan menjadi bentrokan terburuk sejak 2016 di sana.
Sementara itu Perancis, Amerika Serikat (AS), dan Rusia menyerukan diakhirinya permusuhan.
Baca juga: Azerbaijan Vs Armenia, Siapa Mendukung Siapa?
"Kami punya bukti," kata PM Nikol Pashinyan kepada surat kabar Perancis Le Figaro yang dikutip AFP.
"Mereka menggunakan drone dan (jet tempur) F-16 Turki untuk membom wilayah sipil di Nagorny Karabakh."
Armenia sebelumnya menuduh Turki mengirim tentara bayaran untuk mendukung Azerbaijan, dan pada Senin (28/9/2020) Obervatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, Ankara telah mengirim setidaknya 300 proxies dari Suriah Utara.
Baca juga: Armenia: Dukungan Turki ke Azerbaijan Mengarahkan Tindakan Genosida
Pernyataan terbaru Pashinyan ini diamini oleh Emmanuel Macron yang mengatakan, laporan intel juga mengungkap tentara yang ditarik dari kelompok milisi telah melintasi Turki dalam perjalanan ke Azerbaijan.