Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Gagal, Staples 2 Tahun Menancap di Usus Wanita Ini

Kompas.com - 07/10/2020, 13:03 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

DERBY, KOMPAS.com - Rumah Sakit Royal Derby meminta maaf kepada seorang wanita yang menderita luka pada ususnya selama operasi histerektomi yang gagal dilakukan oleh seorang dokter bedah yang tengah diselidiki.

Melansir BBC, wanita yang berusia 52 tahun dan enggan memberitahu namanya ini menjalani histerektomi alias operasi pengangkatan rahim. 

Dia dioperasi oleh dokter bedah bernama Daniel Hay sekaligus mantan konsultan rumah sakit Royal Derby pada Februari 2018.

Namun, usai operasi gagal, wanita itu mengeluhkan adanya staples logam yang tertinggal di ususnya dan mengakibatkan rasa sakit yang terus-menerus sampai 2 tahun lamanya.

Daniel Hay kini sedang diselidiki setelah delapan wanita yang dioperasinya ditemukan telah "dilukai secara tidak perlu".

Angka korban bertambah menjadi ratusan wanita sekarang dan pihak rumah sakit telah memberitahukan pada mereka bahwa perawatan mereka sedang ditinjau.

Wanita anonim itu termasuk di antara 272 pasien yang diberitahu oleh rumah sakit bahwa mereka mungkin adalah korban "kerusakan yang tidak perlu" oleh ahli bedah Daniel Hay.

Dalam sepucuk surat kepada wanita itu, pimpinan proyek tinjauan trust rumah sakit Sandra Coates meminta maaf.

Dia menulis, "Jelas dari tinjauan kami bahwa pengobatan dan perawatan Anda turun secara signifikan di bawah standar yang kami ingin berikan dan ini telah menyebabkan Anda memiliki masalah kesehatan yang berkelanjutan."

Baca juga: Payudara Besar Sebelah, Gadis Ini Tolak Operasi Gratis dan jadi YouTuber

Kerusakan usus dan kehilangan banyak darah

Pengacara yang fokus terhadap kelalaian medis di Firma Hukum Irwin Mitchell, yang telah menyelidiki kasus wanita tersebut, mengatakan bahwa korban mengunjungi dokter umum pada November 2017 dengan keluhan perut kembung.

Setelah diperiksa, dia didiagnosis dengan adenomiosis, yakni kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim mulai tumbuh di dalam otot.

Dia dirujuk ke University Hospitals of Derby dan Burton NHS Foundation Trust pada Februari 2018 dan diperiksa oleh seorang ginekolog.

Menurut tinjauan independen, tidak ada bukti pilihan non-bedah yang didiskusikan dengan wanita tersebut sebelum operasi histerektomi.

Selain mengalami kerusakan usus, sebuah komplikasi yang menurut NHS jarang terjadi, wanita itu juga mengalami pendarahan dan kehilangan 2,5 liter darahnya.

Firma Hukum Irwin Mitchell mengatakan bahwa korban terus menderita fisik dan psikologis dari apa yang terjadi padanya.

Baca juga: Setelah 12 Tahun Operasi, Perempuan Pertama Penerima Transplantasi Wajah Dikabarkan Meninggal

"Saya percaya pada apa yang diberitahukan kepada saya," kata wanita itu.

"Untuk mengetahui bahwa saya tidak sepenuhnya mengetahui semua pilihan saya... itulah yang paling membuat saya kesal. Jika saya tahu apa yang saya ketahui sekarang, saya tidak akan setuju untuk menjalani operasi tanpa terlebih dahulu melihat apakah perawatan lain dapat membantu saya.

Histerektomi adalah keputusan besar yang mengubah hidup dan bukan keputusan yang dibuat dengan mudah. Saya kesal dan marah ... dan mengetahui bahwa ratusan wanita berpotensi terkena dampaknya ini, sangat mengkhawatirkan."

Sementara dokter Hay dikonfirmasi sedang berada dalam peninjauan, yang dilakukan oleh trust dan NHS Inggris, dalam sebuah wawancara dengan The Times.

Dr Daniel Hay dikabarkan telah berhenti bekerja dan kemudian pensiun karena masalah kesehatan mental.

Firma hukum tersebut mengatakan wanita itu tidak dapat berjalan setelah histerektomi dan membutuhkan kursi roda setelah keluar.

Direktur medis bidang kualitas dan keamanan lembaga tersebut, Dr James Crampton, mengatakan, "Rumah sakit ingin mengirimkan permintaan maaf yang tulus kepada semua wanita yang telah diidentifikasi oleh tinjauan independen sebagai pasien yang dirugikan."

Crampton menegaskan bahwa dirinya bersama NHS Inggris akan memaparkan fakta secara lengkap dan melakukan investigasi lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com