Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Apakah 130 Anak di Hamelin Benar-benar 'Diculik' Si Peniup Seruling?

Kompas.com - 17/09/2020, 19:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

HAMELIN, KOMPAS.com - "In the year 1284 after the birth of Christ, from Hameln were led away, one hundred thirty children, born at this place, led away by a piper into a mountain, The Children of Hamelin-Jacob and Wilhelm Grimm."

(Pada tahun 1284 setelah kelahiran Kristus, dari Hameln dibawa pergi, seratus tiga puluh anak, lahir di tempat ini, dituntun oleh si Peniup ke sebuah gunung, - Anak-anak Hamelin, karya Jacob dan Wilhelm Grimm).

The pied piper of Hamelin atau si Peniup Seruling dari Hamelin adalah cerita rakyat abad pertengahan dari kota Hamelin, Jerman.

Kisah itu telah mengilhami banyak karya sastra lainnya seperti Der Rattenfanger karya Goethe, The Children of Hamelin oleh Grimm Bersaudara dan The Pied Piper of Hamelin karya Robert Browning.

Si Peniup Seruling dari Hamelin dalam ilustrasi.Wikimedia Commons Si Peniup Seruling dari Hamelin dalam ilustrasi.

Inti cerita mereka semua sama; si Peniup Seruling yang disewa pemerintah kota Hamelin untuk membersihkan kota itu dari wabah tikus berubah menjadi jahat ketika bayaran tidak sesuai yang dijanjikan.

Si Peniup Seruling diceritakan menjadi gusar dan berjanji akan melakukan balas dendam.

Benar saja, dia kembali di suatu hari yang dikenal sebagai Hari Yohanes dan Paulus, memakai pakaian berwarna hijau seperti pemburu (sebelumnya berpakaian warna-warni) dan menggunakan sihir saat meniup serulingnya untuk menarik ratusan anak keluar dari kota Hamelin.

Namun, apakah benar ratusan anak 'diculik' keluar dari kota Hamelin oleh si Peniup Seruling? Jika iya, ke mana mereka dibawa? 

Rupanya, hilangnya 130 anak itu didokumentasikan dalam beberapa literatur sejarah di Jerman.

Meski fakta itu masih menjadi misteri, mengutip BBC Indonesia, menurut seluruh dokumentasi lokal, tanggal 26 Juni diperingati sebagai tanggal "anak-anak yang menghilang". 

Tanggal itu pula, diketahui sebagai tanggal perayaan pertengahan musim panas kaum pagan.

Si Peniup Seruling dari HamelinWikimedia Commons Si Peniup Seruling dari Hamelin

Emigrasi karena tekanan ekonomi 

Menurut Folklore Thursday, sebuah prasasti berukir di depan rumah yang disebut-sebut sebagai rumah si Peniup Seruling yang dibangun pada tahun 1602 menjadi saksi dari misteri itu.

Bunyi prasasti itu, "Tahun 1284, tanggal 26 Juni, hari Santo Yohanes dan Paulus, 130 anak yang lahir di Hamelin, dibawa keluar kota oleh seorang Peniup Seruling yang mengenakan pakaian warna-warni. Setelah melewati Calvary dekat Koppenberg mereka menghilang selamanya."

Kemudian, prasasti itu diketahui bukan satu-satunya petunjuk. Sebuah dokumentasi sejarah kota Hamelin mencatat bahwa pada tahun 1384 mereka menyebut "Sudah 100 tahun sejak anak-anak kita pergi."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com