Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Beli Bakteri E. Coli di Pasar Gelap Online untuk Bunuh Temannya

Kompas.com - 29/08/2020, 10:51 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Newsweek

Di kesempatan lain, Janie juga memaksa Rachel untuk minum obat karena punya masalah di punggungnya, bahkan di hari-hari di mana Rachel sebenarnya tidak membutuhkan obat itu.

"Dia menyaksikan saya menderita, melipatgandakannya dan membuat kondisi saya semakin buruk. Ketika dia (ternyata) menyuntikkan bakteri E.coli kepada saya dan saya meraung kesakitan, dia mengulanginya lagi 3 kali karena hal itu tidak membunuh saya," ujar Rachel usai vonis dibacakan.

Sementara itu, menurut keterangan pengacara pembela Janie Ridd, Scott Williams, perilaku Janie kepada teman sekamarnya itu merupakan "penyimpangan total dari 50 tahun kehidupan yang dijalani dari menjadi teladan dan peduli pada orang lain dan perannya dalam masyarakat."

Baca juga: Pembunuh Berantai Perkosa dan Bunuh Siswi SD, Kasusnya 17 Tahun Tak Terpecahkan

Ingin melindungi anak Rachel yang autis

Dalam dokumen pengadilan yang diajukan sebelum hukuman dibacakan pada Senin, Williams menulis bahwa kliennya adalah pengasuh utama putra Rachel.

Williams mengklaim bahwa Rachel menjadi semakin kasar secara verbal di mana kesehatan mental Janie jadi memburuk dan Janie khawatir tentang kesejahteraan putranya.

Janie berusaha untuk melemahkan Rachel agar Janie bisa menjadi wali sah anak itu dan merawatnya dengan baik.

"Ironisnya, dia melakukan apa yang dia telah lakukan karena putus asa yang berlebih untuk merawat kesejahteraan anak yang telah dia cintai dan lindungi," tulis Williams dalam memorandum.

"Dia membentak. Dia kehilangan kendali atas pikirannya. Dia pada dasarnya menjadi gila."

Baca juga: Setahun Berlalu, Pasangan Ini Kisahkan Serangan ISIS Bunuh 60 Tamu Pernikahan Mereka

Williams menambahkan bahwa ini memang tidak membatalkan tindakan kriminal Janie atau motif sebenarnya, yang menyebabkan kerugian.

Tapi jaksa penuntut Michael Gadd menulis dalam memo hukuman bahwa Janie Ridd "adalah dan tetap terobsesi dengan anak (korban)," dan menjadi kesal ketika Rachel mengatakan dia ingin pindah.

Selain itu, Janie Ridd juga mengaku bersalah pada bulan Juni atas percobaan kepemilikan atau penggunaan senjata pemusnah massal, sebuah kejahatan tingkat dua, dan percobaan pelecehan terhadap orang dewasa yang rentan, sebagai tindak pidana tingkat ketiga.

Dia membuat kesepakatan pembelaan dengan jaksa penuntut yang mengizinkan salah satu dakwaan, pelecehan yang diperparah terhadap orang cacat atau lansia, dibatalkan.

Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat Utah akan menentukan durasi yang tepat soal hukuman Ridd, paling sedikit satu tahun penjara dan maksimal 20 tahun, menurut perintah Hakim Distrik ke-3 Kara Pettit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com