Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wanita Ini Beli Bakteri E. Coli di Pasar Gelap Online untuk Bunuh Temannya

UTAH, KOMPAS.com - Seorang wanita di Utah, Amerika Serikat (AS) dijatuhi hukuman penjara pekan ini setelah mengaku bersalah telah membeli bakteri berbahaya sehingga dia bisa menyuntikkannya kepada temannya dan membuat temannya mengalami infeksi staphylococcus.

Janie Lynn Ridd (51) dijatuhi hukuman pada Senin lalu di Pengadilan Distrik ke-3 Salt Lake City dengan vonis 1 sampai 20 tahun penjara Negara Bagian Utah, AS seperti dikutip Newsweek.

Janie sebelumnya mengaku bersalah pada Juni lalu karena membeli bakteri Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli, melalui situs web gelap dan menggunakannya untuk menyuntik teman sekamarnya sehingga mengalami infeksi.

Korban, yang hanya ingin diketahui bernama Rachel tidak menyangka bahwa Janie ada di balik penderitaannya yang mengalami infeksi sehingga harus menjalani serangkaian operasi punggung tahun lalu.

Agen FBI tiba di tempatnya di Salt Lake City dan menyuguhkan tuduhan-tuduhan terhadap Janie Lynn Ridd.

"Mereka (FBI) menunjukkan kepada saya bukti-bukti sebelum saya benar-benar percaya bahwa dia (Janie) memang melakukannya," ujar Rachel selama konferensi pers pasca vonis.

Rachel dan Janie Ridd telah tinggal bersama selama beberapa dekade dan hubungan mereka berlangsung semakin kuat, menurut polisi. 

Rachel mengambil polis asuransi jiwa sebesar 500.000 dollar AS dan menyebut Janie Ridd sebagai penerima keuntungan dari polis tersebut karena wanita itu ikut membantu merawat Rachel dan putranya, yang menderita autisme.

"Kami menganggap satu sama lain layaknya keluarga dan memanggil 'kakak' satu sama lain," ujar Rachel.

Sampai pada sekitar Maret 2019, Janie mulai menggunakan obat penenang seperti Xanax dan kemudian obat yang lebih kuat seperti ketamin untuk membuat Rachel tertidur lalu menyuntikkan E. coli ke dalam tubuh Rachel.

Penyelidik federal mengetahui skema yang dilakukan Janie ketika mereka menandai pengiriman Staphylococcus aureus yang resisten terhadap Vancomycin (VRSA), bakteri yang diketahui menyebabkan infeksi kulit, pneumonia dan bahkan bisa menyebabkan kematian, terutama pada seseorang seperti Rachel, yang kelainan imun.

Janie rupanya membeli bakteri itu dari sebuah pasar online gelap menurut dokumen pengadilan, namun vendor yang menjual VRSA kepada Janie adalah petugas FBI yang menyamar.

Janie Ridd telah mencoba menjelaskan pembeliannya dengan mengklaim bahwa dia adalah seorang guru biologi dan membutuhkan bakteri untuk percobaan, tetapi jaksa yakin bakteri itu sebenarnya dimaksudkan untuk teman sekamarnya, Rachel.

Sekitar tiga tahun lalu, hubungan Janie dan Rachel mulai memburuk. Mereka mulai bertengkar sepanjang waktu, dan Janie tampak kesal ketika orang lain bertanya apakah mereka terlibat secara 'hati' alias memiliki hubungan asmara.

Hal itu jelas ditolak mentah-mentah oleh Rachel.

Di kesempatan lain, Janie juga memaksa Rachel untuk minum obat karena punya masalah di punggungnya, bahkan di hari-hari di mana Rachel sebenarnya tidak membutuhkan obat itu.

"Dia menyaksikan saya menderita, melipatgandakannya dan membuat kondisi saya semakin buruk. Ketika dia (ternyata) menyuntikkan bakteri E.coli kepada saya dan saya meraung kesakitan, dia mengulanginya lagi 3 kali karena hal itu tidak membunuh saya," ujar Rachel usai vonis dibacakan.

Sementara itu, menurut keterangan pengacara pembela Janie Ridd, Scott Williams, perilaku Janie kepada teman sekamarnya itu merupakan "penyimpangan total dari 50 tahun kehidupan yang dijalani dari menjadi teladan dan peduli pada orang lain dan perannya dalam masyarakat."

Ingin melindungi anak Rachel yang autis

Dalam dokumen pengadilan yang diajukan sebelum hukuman dibacakan pada Senin, Williams menulis bahwa kliennya adalah pengasuh utama putra Rachel.

Williams mengklaim bahwa Rachel menjadi semakin kasar secara verbal di mana kesehatan mental Janie jadi memburuk dan Janie khawatir tentang kesejahteraan putranya.

Janie berusaha untuk melemahkan Rachel agar Janie bisa menjadi wali sah anak itu dan merawatnya dengan baik.

"Ironisnya, dia melakukan apa yang dia telah lakukan karena putus asa yang berlebih untuk merawat kesejahteraan anak yang telah dia cintai dan lindungi," tulis Williams dalam memorandum.

"Dia membentak. Dia kehilangan kendali atas pikirannya. Dia pada dasarnya menjadi gila."

Williams menambahkan bahwa ini memang tidak membatalkan tindakan kriminal Janie atau motif sebenarnya, yang menyebabkan kerugian.

Tapi jaksa penuntut Michael Gadd menulis dalam memo hukuman bahwa Janie Ridd "adalah dan tetap terobsesi dengan anak (korban)," dan menjadi kesal ketika Rachel mengatakan dia ingin pindah.

Selain itu, Janie Ridd juga mengaku bersalah pada bulan Juni atas percobaan kepemilikan atau penggunaan senjata pemusnah massal, sebuah kejahatan tingkat dua, dan percobaan pelecehan terhadap orang dewasa yang rentan, sebagai tindak pidana tingkat ketiga.

Dia membuat kesepakatan pembelaan dengan jaksa penuntut yang mengizinkan salah satu dakwaan, pelecehan yang diperparah terhadap orang cacat atau lansia, dibatalkan.

Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat Utah akan menentukan durasi yang tepat soal hukuman Ridd, paling sedikit satu tahun penjara dan maksimal 20 tahun, menurut perintah Hakim Distrik ke-3 Kara Pettit.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/29/105139270/wanita-ini-beli-bakteri-e-coli-di-pasar-gelap-online-untuk-bunuh-temannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke