TEHERAN, KOMPAS.com - Dua warga Iran dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena didakwa menjadi mata-mata untuk Israel, Jerman, dan Inggris.
Hal itu dilaporkan oleh situs web pengadilan Iran pada Selasa (11/8/2020).
Juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili membeberkan identitas kedua pria itu adalah Masoud Mosaheb dan Shahram Shirkhani.
Dilansir dari Associated Press, Masoud Mosaheb merupakan wakil ketua organisais Iran-Austrian Friendship Society.
Baca juga: Eks Mata-mata Saudi Kembali Mendapatkan Ancaman dari Putra Mahkota di Kanada
Mosaheb dituduh berbagi informasi tentang "proyek nuklir dan rudal" dengan Israel dan dinas intelijen Jerman.
Sementara itu, Shirkhani diduga menjadi mata-mata Inggris dan mengumpulkan "informasi sensitif" di sektor perbankan dan pertahanan Iran.
Shirkhani juga dituduh mencoba merekrut staf pemerintah untuk melancarkan tujuannya.
Sebelumnya, Esmaili mengatakan lima orang pegawai dari Kementerian Luar Negeri Iran, perusahaan energi, dan industri energi telah ditahan.
Baca juga: Eks Mata-mata Arab Saudi Klaim Putra Mahkota MBS Kirim 50 Pembunuh Bayaran
Esmaili tidak merinci dan menjelaskan lebih lanjut kenapa lima orang tersebut ditahan.
Iran dilaporkan seringkali menangkap dan menghukum siapa saja dengan tuduhan mata-mata untuk negara asing, termasuk AS dan Israel.
Pada Juli, Iran mengeksekusi mantan pegawai Kementerian Pertahanan Iran, Reza Asgari, karena dituduh menjual informasi kepada CIA.
Seorang personel Garda Revolusi Iran, Mahmoud Mousavi Majd, juga tak luput dari hukuman mati karena dituduh memberikan informasi kepada AS mengenai seorang jenderal top Iran, Qasem Soleimani.
Baca juga: Eks Mata-mata Arab Saudi Tuduh Putra Mahkota Mencoba Membunuhnya
Qasem Soleimani adalah Komandan Pasukan Quds, sebuah sayap pasukan elite di Garda Revolusi Iran.
Soleimani terbunuh dalam pengeboman pesawat nirawak di dekat Bandara Internasional Baghdad awal 2019.
Pada Juni, Iran menggantung mantan staf Kementerian Pertahanan Iran, Jalal Hajizavar, setelah dia mengaku di pengadilan bahwa dia dibayar untuk sebagai mata-mata CIA.
Jauh ke belakang, pada 2016, Iran mengeksekusi seorang ilmuwan nuklir yang dihukum karena menjadi mata-mata AS.
Baca juga: Mata-mata China asal Singapura Buru Sasaran Pakai LinkedIn
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.