Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2020, 13:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com – Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (GCC) mengirim surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendukung perpanjangan embargo senjata terhadap Iran.

Negara-negara Arab yang menjadi anggota GCC adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).

GCC mengirim surat kepada PBB pada Minggu (9/8/2020) sebagaimana dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty, Senin (10/8/2020).

Surat tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal GCC Nayef al-Hajraf.

Baca juga: Dikecam karena Masih Ingin Embargo Iran, AS: Trump Punya Hak Prerogatif

Isi surat tersebut menyatakan bahwa sejak kesepakatan nuklir Iran ditandatangani pada 2015, Iran tidak berhenti melakukan intervensi bersenjata kepada negara-negara tetangga.

“Baik secara langsung maupun melalui organisasi dan gerakan yang dipersenjatai dan dilatih oleh Iran,” bunyi surat tersebut.

Oleh karena itu, sambung pernyataan surat itu, tidaklah pantas untuk mencabut embargo sampai Iran meninggalkan aktivitas yang mengganggu stabilitas dan berhenti memberikan senjata kepada organisasi teroris.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Musavi mengutuk surat itu dan menyebutnya sebagai pernyataan tidak bertanggung jawab yang melayani kepentingan Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Arab Saudi Minta Sikap Tegas Internasional soal Embargo Senjata Iran

Musavi juga mengkritik negara-negara di Teluk Arab karena menjadi salah satu pembeli senjata terbesar baik di kawasan tersebut dan di dunia.

PBB melarang Iran membeli sistem senjata dari luar negeri pada 2010 di tengah ketegangan dunia atas program nuklirnya.

Embargo tersebut mencegah Iran membeli senjata konvensional buatan luar negeri, seperti jet tempur, tank, dan kapal perang.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah memperingatkan bahwa membiarkan embargo berakhir akan semakin mengguncang Timur Tengah, menempatkan Israel dan Eropa dalam risiko, serta membahayakan nyawa rakyat AS.

Baca juga: AS Ingin Perpanjang Embargo Senjata, Iran: Berhenti Bermimpi

Pompeo mengatakan, AS akan mengupayakan pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pekan ini untuk memperpanjang embargo.

Resolusi yang dirancang AS tersebut berupaya untuk memperpanjang embargo terhadap Iran.

Padahal, embargo senjata terhadap Iran sedianya akan dikurangi secara bertahap mulai 18 Oktober.

Baca juga: Arab Saudi Desak PBB Perpanjang Embargo Senjata terhadap Iran

Di dalam Dewan Keamanan PBB, Rusia dan China menentang perpanjangan embargo senjata.

Kedua negara itu memiliki hak veto karena menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Rusia dan China itu juga mempertanyakan langkah AS dalam memaksa sanksi PBB yang dijatuhkan terhadap Iran tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com