NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pria di Madhya Pradesh, India, disiksa dan rambutnya dijambak setelah diduga dia tak membayar uang suap ke polisi.
Dalam video yang diunggah di Twitter, pria yang diidentifikasi bernama Prem Singh itu didorong ke tanah, dengan rambutnya berantakan.
Kemudian video lainnya memperlihatkan seorang pria berusaha menyelamatkan Singh, dengan si polisi juga berusaha menyerangnya.
Baca juga: Djoko Tjandra Ditangkap, MAKI: Dugaan Suap Dapat Ditelusuri
Dilansir New Indian Express Jumat (7/8/2020), Singh mengungkapkan dia menjalankan toko kunci. Saat itu, dia didatangi oleh tiga penegak hukum.
Mereka adalah Kavita Kanesh, Sitaram Bhatnagar, dan Mohan Kamre. "Mereka datang ke toko dan menyuruh saya pindah," ujar Singh.
The incident took place in Rajpur Tehsil of Barwani after an argument broke out between the family of Giani Prem Singh Granthi and the police over setting up a stall in the area, police said he was drunk, two suspended @ndtvindia @ndtv pic.twitter.com/C6SudAS5cD
— Anurag Dwary (@Anurag_Dwary) August 7, 2020
Dia mengaku tidak perlu pindah asalkan membayar uang suap ke mereka. Tapi Singh mengatakan dia hanya punya 200 rupee (Rp 39.074).
Karena tidak ada cukup dana itulah, Singh yang merupakan seorang Sikh kemudian diserang. Turbannya dilepas dengan rambutnya dijambak.
Dia mengungkapkan disiksa karena menolak untuk pindah. Insiden itu kemudian direkam dan menjadi viral di mana netizen melayangkan kecaman.
"Benar-benar memalukan yang dilakukan polisi itu. Berani-beraninya dia memperlakukan orang seperti itu," ujar netizen bernama @Sarabje58138851.
Baca juga: Ini Alasan KPK Belum Tahan Satu Eks Anggota DPRD Sumut Terkait Suap Gatot Pujo
Juru bicara Kongres Negara Bagian Madhya Pradesh, Narendra Saluja menerangkan, Singh diketahui membuka toko di dekat Pos Polisi Pulsood.
Setelah video tersebut viral, Menteri Dalam Negeri Madhya Pradesh Narrottam Mishra menuturkan tindakan disiplin sudah dijalankan.
Diwartakan Gulf News, dua dari tiga polisi yang terlibat mendapat hukuman dengan Pengawas Polisi Distrik Barwani, Nimish Agrawal, melakukan penyelidikan.
Agrawal sendiri menjelaskan bahwa ketika bertugas anggotanya menghentikan dua pria yang berboncengan mengendarai sepeda motor, dengan Singh salah satunya.
Dia mengklaim selain tidak bisa menunjukkan surat izin, salah satu di antara mereka mabuk. Karena itu polisi berusaha membawanya ke kantor.
"Ketika kami mencoba membawa mereka ke kantor, salah satunya membuat keonaran," ulasnya.
Baca juga: KPK Tahan Dua Eks Anggota DPRD Sumut Terkait Kasus Dugaan Suap dari Gatot Pujo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.