Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh 2 Petugas Pemeriksaan Saat Lockdown Covid-19, Pria Ini Dieksekusi Mati

Kompas.com - 09/07/2020, 22:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang pria di China yang menjadi pelaku pembunuhan dua petugas pemeriksaan saat lockdown Covid-19 disebut sudah dieksekusi mati.

Ma Jianguo, nama pelaku itu, diyakini menjadi terdakwa pertama yang mendapat hukuman mati karena kasus pelanggaran penerapan pencegahan virus corona.

Pengadilan lokal di selatan China langsung melaksanakan eksekusi, setelah banding Ma ditolak atas kasus yang terjado pada Februari.

Baca juga: Bunuh 2 Petugas di Pos Pemeriksaan Virus Corona, Pria di China Dihukum Mati

Dalam keterangan mahkamah agung, perbuatan yang dilakukan Ma "sangatlah keji", dengan dampak dan kerusakan sosial yang terjadi "sangatlah serius".

Dalam pengumuman yang dirilis, Ma dieksekusi mati oleh Pengadilan Rakyat Menengah Prefektur Honghe, setelah mendapat mandat dari mahkamah agung.

Dilaansir Daily Mail Kamis (9/7/2020), semua berawal ketika Ma berkendara bersama teman ke Yunnan di mana dia diyakini hendak berkaraoke.

Di tengah perjalanan, mereka dihadapakn pada pos pemeriksaan, yang sengaja didirikan oleh pemerintah lokal untuk membendung arus kendaraan sehari sebelumnya,

Penumpang sekaligus teman satu desa Ma, Ma Kelong, berusaha untuk menggeser barikade penghalanag yang malah menuai protes dari petugas pemeriksaan.

Salah satu petugas, Zhang Guizhou, berusaha merekam aksi Kelong ketika berusaha memindahkan penghalanag, yang membuat kemarahan Ma memuncak.

Dia kemudian menarik pisau lipat yang dibawanya, dan menusuk Zhang berulang kali di perut bagian bawah. Rekan Zhang, Li Minguo, bergegas membantu.

Tapi, dia juga tewas setelah ditikam berulang kali. Begitu tertangkap, Ma dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Honghe pada Maret.

Baca juga: Bunuh 19 Penyandang Disabilitas di Jepang, Pria Ini Dihukum Mati

Ketika persidangan digelar, pengadilan menyatakan bahwa Ma Jianguo sengaja melukai orang lain, dan disebut baru bebas dari penjara kurang dari lima tahun.

Meski Ma mengaku bersalah, pengadilan menerangkan bahwa perbuatannya sangatlah jahat, dengan konsekuensi karena kejahatannya sangat serius.

Rekaman yang dirilis oleh dinas kehakiman Yunnan memperlihatkan ketika Ma digelandang oleh dua petugas, untuk kemudian mendengarkan hukuman mati.

Ma sempat mengajukan banding atas vonis tersebut pada sidang pertama, tetapi Pengadilan Rakyat Tertinggi Honghe menolaknya pada 30 Maret.

Ketika pembunuhan itu terjadi, puluhan juta orang di China diperintahkan menjalani lockdown untuk menangkal penyebaran Covid-19.

"Selama masa darurat kesehatan publik level satu, Ma Jianguo menolak mematuhi pencegahan wabah, begitu juga dengan aturan lalu lintas," jelas mahkamah agung.

Baca juga: Saya Tidak Minta Apa-apa, Hanya Ingin Pelaku Dihukum Mati Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com