Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

275 Gajah Mati Misterius di Botswana, Bukan karena Perburuan

Kompas.com - 03/07/2020, 09:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Reuters

GABORONE, KOMPAS.com - Sebanyak 275 ekor gajah mati secara misterius, yang membuat Botswana menggelar penyelidikan

Total 275 gajah yang mati itu dikonfirmasi pada Kamis (2/7/2020), sedangkan 2 minggu yang lalu ada 154 gajah kehilangan nyawa.

Kematian ratusan gajah ini pertama kali terjadi beberapa bulan lalu di wilayah Okavango Panhandle.

Baca juga: Ratusan Gajah secara Misterius Mati Massal, Kenapa?

Laporan yang dilansir dari Reuters menyebutkan, pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap penyebab kematian gajah-gajah.

Faktor perburuan sudah dikesampingkan sebagai penyebab kematian, karena para gajah ditemukan mati dengan badan masih utuh.

"Ada tiga laboratorium di Zimbabwe, Afrika Selatan, dan Kanada yang sedang dalam proses identifikasi sample gajah yang mati," kata Kementerian Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Konservasi, dan Wisata Botswana dalam keterangannya.

Baca juga: Pelaku Kasus Gajah Mati Makan Petasan Ditangkap, Terancam Dipenjara 7 Tahun

Menurut organisasi konservasi Elephant Without Borders (EWB), pengamatan dari langit menunjukan gajah-gajah dari segala usia tengah sekarat.

EWB menghitung ada total 169 gajah yang mati hingga 25 Mei dan hingga 14 Juni dilaporkan ada 187 gajah yang mati.

"Beberapa gajah yang hidup kami amati terlihat lemah, lesu, dan kurus. Gajah-gajah itu terlihat mengalami disorientasi, kesulitan berjalan, menunjukkan tanda-tanda lumpuh sebagian atau pincang," kata EWB dalam keterangannya dikutip dari Reuters.

Kemudian seekor gajah terlihat berjalan berputar-putar, tidak dapat mengubah arah meskipun didorong oleh anggota kawanan lainnya.

Diperlukan tindakan segera untuk mengetahui apakah kematian gajah-gajah itu disebabkan karena wabah atau keracunan.

Secara keseluruhan populasi gajah Afrika banyak berkurang karena perburuan, yang mana jumlah kematian gajah di Botswana menunjukan pertumbuhan yang tinggi.

Baca juga: Gajah Makan Petasan Mati Berdiri, Pemerintah India Buru 3 Tersangka

Pada 1990, jumlah kematian gajah ada 80.000 ekor dan sekarang menjadi 130.000.

Namun mamalia ini dipandang sebagai gangguan oleh beberapa petani, yang tanamannya telah dihancurkan.

Pada Mei tahun lalu, Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi telah mencabut larangan untuk perburuan besar gajah selama 5 tahun.

Namun, perburuan besar tidak terjadi pada April karena pandemi corona yang membuat diterapkannya pembatasan perjalanan mancanegara, sehingga pemburu dari banyak negara yang terkena Covid-19 tidak dapat memasuki Botswana.

Baca juga: Warga Namibia Bunuh 10 Gajah karena Ladangnya Diinjak-injak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com