Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tega, TV Bolivia Siarkan Langsung Detik-detik Kematian Pasien Covid-19

Kompas.com - 22/06/2020, 06:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

SANTA CRUZ, KOMPAS.com - Sebuah saluran tv Bolivia tega menyiarkan langsung detik-detik terakhir pasien Covid-19 jelang ajalnya.

Di saat yang bersamaan, para dokter sedang berusaha mati-matian menyelamatkan nyawa pasien.

Program bernama No Lies ini berdalih, mereka menyiarkan langsung pasien Covid-19 yang sekarat di sebuah rumah sakit Santa Cruz, agar otoritas setempat tergerak hatinya karena telah mengabaikan layanan kesehatan.

Baca juga: 6 Staf Pengatur Kampanye Trump Positif Covid-19

Acara itu tayang setiap malam di saluran tv PAT yang berbasis di Santa Cruz. Wilayah itu menyumbang sekitar 60 persen dari 23.000 kasus virus corona di Bolivia, dan sekitar separuh dari 740 kematian di negara itu terjadi di sana.

Sementara itu di Brasil yang bertetangga dengan Bolivia, kasus Covid-19 mencapai lebih dari 1 juta dan korban meninggalnya telah melewati angka 50.000.

Siaran langsung di tv Bolivia itu memperlihatkan seorang pasien yang meregang nyawa selama 30 menit, ketika para dokter berupaya menyadarkannya.

Baca juga: Dennis Rodman: Jika Adik Kim Jong Un Sampai Tampil di TV, Berarti Ada Masalah

Pengawas Layanan Publik Bolivia Nadia Cruz mengecam siaran langsung yang mengusung sensasionalisme itu.

Menurutnya, program tv itu tega memperlihatkan perawatan yang sedang dijalani seseorang, yang sayangnya berakhir dengan kematian.

Siaran langsung itu "jelas bertentangan dengan tatanan hukum nasional," kata Cruz dikutip dari Daily Mail Jumat (19/6/2020), seraya menambahkan bahwa "dapat menimbulkan semacam ketakutan bersama."

Lembaga di mana Cruz bekerja tugasnya menyelidiki keluhan terhadap pemerintah atau organisasi publik.

Baca juga: Palestina Kecam Drama TV yang Promosikan Normalisasi dengan Israel

Siaran langsung detik-detik kematian pasien Covid-19 ini langsung dihujani kritik di media sosial, termasuk dari jurnalis terkemuka.

"Betapa tidak ada rasa hormat terhadap keluarga, untuk orang yang sudah meninggal."

"Kita kehilangan banyak akibat virus ini, termasuk empati," kata jurnalis Maria Trigo dari surat kabar El Deber de Santa Cruz, dalam unggahannya di Twitter.

Kemudian Fabiola Chambi jurnalis harian Cochabamba Los Tiempos mengatakan, siaran langsung itu menunjukkan "tidak ada rasa hormat dan kemanusiaan."

Hingga berita ini diunggah, pemerntah Bolivia belum menanggapi kontroversi ini.

Baca juga: Sebut China Mengubur Pokemon Saat Siaran Langsung, Reporter TV Perancis Minta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com