"Sebabnya, mereka lebih banyak mengahbiskan waktu untuk mendengarkan Trump, bukan dia yang mendengarkan mereka," tulis Bolton di bukunya.
Dia menuliskan selama menjabat, sang presiden membuat pernyataan yang sering salah atau keliru. Nampak didorong nalurinya yang acap berbahaya.
Baca juga: Trump Umumkan Rencana Kurangi Pasukan AS di Jerman
"Pemikirannya bercabang (seperti transaski real estate), meninggalkan kita semua untuk membuat kebijakan yang menjadi pro dan kontra," ujar dia.
Bolton juga mengecam Demokrat yang mencoba memakzulkan Trump. Menyebut mereka "melakukan malpraktik" karena membatasi penyelidikan hanya di Ukraina.
Dia menulis seharusnya oposisi mengeksplorasi presiden juga mengintervensi investigasi guna menjalin relasi dengan diktator lain.
Intervensi yang dilakukan suami Melania tersebut mencakup perusahaan asal China ZTE, dan Halkbank yang berbasis di Turki.
Bolton, yang dipecat pada September 2019, menyatakan Trump siap mengganggu penyelidikan untuk "memberi keuntungan bagi diktator yang dia suka".
Pemerintah AS disebut berusaha menghalangi publikasi buku Bolton, karena mereka menganggap ada informasi rahasia dan mengancam keamanan nasional.
Baca juga: Trump Tidak Dapat Dipercaya, Iran Tidak Mau Berdiskusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.