Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Ditutup akibat Covid-19, Jerman Buka Kembali Rumah Ibadah dan Taman Bermain

Kompas.com - 02/05/2020, 09:27 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

‘Tidak terlalu berbahaya’

Profesor Epidemiologi Karl Lauterbach mengatakan kepada Deutsche Welle (DW) bahwa pengurangan pembatasan yang diumumkan pada Kamis itu “tidak terlalu berbahaya”.

Lauterbach, yang juga merupakan anggota parlemen senior untuk Demokrat Sosial kiri-tengah itu mengatakan bahwa dia “senang pemerintah belum memutuskan pengurangan pembatasan untuk sekolah dan taman kanak-kanak."

Karena menurutnya, pemerintah bisa saja “kelewat batas” dengan adanya pelonggaran pembatasan ini.

Dua minggu lalu, pemerintah sebut akan mengizinkan siswa yang akan menyelesaikan sekolah dasar atau menengah tahun ini untuk kembali ke sekolah.

Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan transisi ke tahap pendidikan selanjutnya. Otoritas Jerman juga diperkirakan akan mengumumkan rencana terkait memulai kembali pelajaran bagi siswa-siswa yang lain pada pekan depan.

Kepada DW, Lauterbach mengatakan bahwa dia merasa pembukaan kembali sekolah secara terbatas seperti itu adalah “sebuah kesalahan”.

Meski begitu, Menteri Pendidikan Jerman, Anja Karliczek, memperingatkan bahwa sekolah tidak akan melanjutkan kegiatan belajar-mengajar secara normal sampai tahun ajaran berikutnya.

“Hanya ketika sebagian besar populasi divaksinasi, kita akan kembali ke sekolah dengan kelas-kelas seperti biasa,” katanya kepada surat kabar Funke Mediengruppe.

“Sampai kondisi normal tersebut bisa terwujud, sekolah-sekolah Jerman akan memberikan campuran pelajaran klasik dengan pengajaran digital,” tambahnya.

Baca juga: Jerman Akan Longgarkan Lockdown, Sekolah Buka secara Bertahap mulai 4 Mei

Secercah harapan untuk Bundesliga

Selain tidak memutuskan apakah sekolah akan dibuka kembali atau tidak, pemimpin federal dan negara bagian juga menunda keputusan terkait pertandingan di Bundesliga, liga sepak bola ternama Jerman.

Meski otoritas Jerman masih melanjutkan pelarangan terhadap acara publik dengan kerumuman besar, pertemuan Merkel dan kepada negara bagian Jerman pada Kamis tersebut tidak menutup adanya kemungkinan bahwa acara olahraga akan tetap diselenggarakan tanpa penonton.

Asisten utama Merkel, Helge Braun mengatakan para pejabat kemungkinan akan mengumumkan keputusan mereka untuk hal ini setelah pertemuan berikutnya pada Rabu pekan depan.

Sementara itu, Bundesliga Jerman mulai menjalankan tes Covid-19 bagi para pemain, dengan harapan bahwa mereka akan segera dipanggil untuk dapat kembali turun ke lapangan.

Bepergian ke luar negeri tidak masuk agenda pembahasan

Ketika ditanya apakah warga Jerman dapat bepergian ke luar negeri selama musim panas, Merkel mengatakan hal tersebut masih belum menjadi agenda pembahasan pemerintah.

Sebelumnya, pemerintahan Merkel telah memperpanjang peringatan perjalanan internasional hingga 14 Juni mendatang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com