Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Desak AS dan China Bersatu Lawan Wabah Virus Corona

Kompas.com - 09/04/2020, 12:11 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (8/4/2020) menyerukan persatuan global dalam memerangi virus corona, buntut serangan sengit Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait wabah virus corona.

WHO sebelumnya bersiap menandai peringatan 100 hari wabah virus corona pada Kamis sejak pertama kali kasus infeksi virus tersebut terjadi di China.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus membalas tuduhan bahwa itu terlalu berpihak pada Beijing.

Sejauh ini Organisasi Kesehatan PBB telah menghadapi kritik pada masa lalu, baik karena terlalu berlebihan maupun lamban dalam menghadapi wabah.

Namun, tidak pernah mengalami banyak pengawasan seperti wabah virus corona kali ini.

Baca juga: Pastikan Warganya Diam di Rumah Selama Covid-19, Kota di Ukraina Gali Ratusan Makam

Sementara itu, pada Selasa kemarin, Presiden AS Donald Trump menuduh WHO dan mengatakan bahwa tindakan WHO salah karena berbulan-bulan dianggap lamban.

Trump menganggap WHO "mengambil" uang AS dan lebih condong menyukai China.

"WHO benar-benar telah gagal. Dana sebagian besar didanai AS, tapi (pihak WHO) lebih memihak ke China (China-sentris). Kami akan pantau itu," ungkap Trump dengan marah di Twitter.

Trump juga mengatakan bahwa dia merasa beruntung telah menolak saran WHO.
Menurut Trump, WHO menyarankan perbatasan AS tetap terbuka ke China sejak awal.

"Mengapa mereka memberi kita rekomendasi yang salah?" kata Trump.

Baca juga: Terapkan Lockdown untuk Cegah Covid-19, Wali Kota Meksiko Ditembak Mati Geng Kriminal

Di sisi lain, Presiden Perancis Emmanuel Macron berusaha menegaskan kembali keyakinannya bahwa WHO harus menjadi bagian dari solusi.

Dia mengutarakan itu selama percakapan berlangsung dengan Tedros.

Menurut seorang pejabat dari presiden Macron, pemimpin Perancis itu enggan melihat WHO terbelenggu dalam perang antara China dan AS.

Tedros sendiri telah mendesak AS untuk bergabung dengan China dalam memerangi penyakit Covid-19 ini daripada bermain salah menyalahkan.

Baca juga: Bayi Ini Terjangkit Covid-19 Setelah Sang Ayah Pulang dari Swalayan

Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Tedros mengatakan, "AS dan China harus bersatu perangi musuh berbahaya ini."

Menurut Tedros, fokus dari seluruh partai politik semestinya menyelamatkan rakyat mereka. Dia juga meminta agar para politisi tidak memolitisasi kondisi virus corona.

"Jika Anda tidak menginginkan lebih banyak lagi kantong mayat, maka berhentilah memolitisasi. Ini seperti bermain api," ujar Tedros.

Tedros juga prihatin setiap mengungkap angka kematian dan jumlah infeksi, "Demi Tuhan, apakah ini tidak cukup?"

Baca juga: Pengadilan Federal AS Izinkan Texas Larang Aborsi Selama Krisis Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com